Deskripsi
ULAMA NU KORBAN KEKEJAMAN PKI
Risalah NU edisi 36 tahun 2012 membahas soal Ulama Indonesia yang di bantai oleh kelompok PKI pada tahun 1965 lalu. Mengapa penting di tulis?, karena banyak sejarah yang perlu di luruskan bahwa NU adalah korban kebiadaban PKI bukan sebaliknya. Lalu bagaimana NU meluruskan sejarah ini?…
Belum lagi dari kalangan media yang ikut terseret arus, seperti pemberitaan Majalah TEMPO Edisi 1-7 Oktober 2012 tentang pembantaian PKI yaitu pengakuan ALGOJO 1965 yang katanya dilakukan NU dan Ansor. Dalam hal ini, NU tentu merasa keberatan karena disudutkan. Dalam tanggapannya kepada TEMPO, NU meminta mengenai kejujurannya menyampaikan fakta-fakta sejarah, terutama mengenai mengapa hingga terjadi peristiwa itu dan juga mengapa NU bertindak. Laporan TEMPO hampir tidak menyajikan aspek secara proporsional dan berimbang.
Oleh karena itu, untuk menyeimbangkan pemberitaan dari TEMPO tentang PKI, kita melakukan wawancara terhadap H. As’ad Said Ali, Wakil Ketua Umum PBNU dan tulisan Agus Sunyoto, Wakil Ketua PP Lesbumi NU.
Menurut As’ad, warga NU yang mayoritas di pedesaan jelas menjadi korban pertama kampanye ‘aksi sepihak’ PKI pada akhir tahun 1963, apa pun alasan normatif yang digunakan. Pada periode ini aksi sepihak yang dikampanyekan PKI bahkan semakin agresif dan masif. Para anggota PKI di pedesaan secara terang-terangan melakukan aksi perampasan tanah di berbagai tempat, dan hampir seluruhnya sasarannya adalah kaum santri karena Aidit, pimpinan PKI, menyebut NU sebagai partai borjuis, yang berarti mengidentifikasi NU sebagai musuh yang harus dihancurkan.
Sebabnya, kita dalam mengamati persoalan ini harus seimbang bahwa kejadian tersebut tidaklah berdiri sendiri. bahwa kekerasan dan pembunuhan itu terjadi menyangkut mati-hidup mereka saat itu, sebagai reaksi terhadap provokasi agresif dan kekerasan serta pembunuhan yang diiakukan sebelumnya oleh kader-kader PKI.
Selain membahas tuntas masalah PKI dan NU, dalam rubrik lain juga kami menyuguhkan kajian yang tidak kalah menariknya, seperti dalam rubrik aswaja tentang hukum menyiram air dan memberi karangan bunga di kuburan, dan masih banyak lainnya.
Selamat membaca dan beli..
Ulasan
Belum ada ulasan.