3 Kunci Sukses Menjadi Santri Versi Gus Lutfi

0

RISALAH NU ONLINE, Jakarta – Ketua Pengurus Wilayah Himpunan Sekolah dan Madrasah Islam Nusantara ( HISMINU ) DKI Jakarta, Lutfi Hakim Wahid mengemukakan bahwa banyak santri yang saat ini menjadi sukses di berbagai bidang, mulai dari jadi pengusaha, dosen, kiai, ulama, hingga menjadi pemimpin bangsa. Jumat (30/5/2025).

“Ada tiga kunci keberhasilan seorang santri dalam menimba ilmu di pondok pesantren supaya sukses di masa mendatang. ” Kata Gus Lutfi

Pertama, harus memiliki jiwa ikhlas yang tinggi karena dengan ikhlas, santri kelak diposisikan di manapun tempatnya akan menerima dengan sepenuh hati.

Melakukan pekerjaan tanpa adanya imbalan akan melatih kita untuk menumbuhkan rasa syukur atas rahmat dan kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT

Kedua, bersungguh sungguh dalam arti tidak hanya sekadar ingin saja melainkan tekad kuat harus tertanam dalam benak, bersungguh sungguh tidak hanya dalam satu bulan saja tetapi secara terus menerus.

Keberkahan akan datang jika bersungguh sungguh belajar, berkhidmah dan takdzim di pesantren

Ketiga, membaca dan mampu memahami Al Quran setiap ayat ayat yang dibacanya, istiqomah untuk shalat berjamaah sekaligus melakukan amalan-amalan sunnah yang di ijazahkan oleh kiainya.

“Setiap santri akan di ajari untuk menemukan kedamaian dalam dirinya tentang makna hidup yang sejati sehingga tidak terjebak dalam urusan duniawi semata dan di situlah santri menemukan “sangkan paraning dumadi “. Tutup Gus Lutfi

Sebelum masuk pesantren di anjurkan untuk Istikharah terlebih dahulu dan selanjutnya bisa menanyakan kepada masyarakat sekitarnya bagaimana perilaku kiainya karena kiai atau guru adalah pengasuh yang menjadi sosok tauladan pengganti orang tua

Gus Lutfi pernah berguru kepada KH Ahmad Muthohar, pengasuh pondok pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak, tokoh salah satu pendiri Jam’iyah Ahlit Thariqah Al-Muktabarah An-Nahdliyah Nahdlatul Ulama ( Jatman NU )

Tercatat Gus Lutfi pernah berguru mulai dari ayahnya, KH Abdul Wahid Anwar, hingga kepada KH Ahmad Ridwan Pesantren Al Amin, KH Fahrurrozi Pesantren Al Fatah, KH Ahmad Ishaq Pesantren Raudhatul Muttaqin dan KH Dimyati Rois Pesantren Al-Fadlu Wal Fadlilah.

Leave A Reply

Your email address will not be published.