AICIS Bertransformasi Menjadi AICIS+, Forum Islam yang Siap Bahas Ekoteologi Hingga AI

0

RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Selama lebih dari dua dekade dikenal sebagai forum studi keislaman, Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) kini resmi bertransformasi menjadi AICIS+. Transformasi ini menandai babak baru dalam dialog Islam di Indonesia yang tak hanya membahas agama, tetapi juga sains dan persoalan sosial global.

Menteri Agama, Nasaruddin Umar, yang menjelaskan makna simbol “+” dalam nama baru tersebut. “AICIS+ menandai era baru dalam dialog Islam. Ini bukan hanya forum studi keislaman, tapi forum interdisipliner yang menjawab persoalan kemanusiaan, perubahan iklim, dan teknologi dengan perspektif Islam,” ujarnya dalam peluncuran resmi AICIS+ pada Rabu (9/7/2025) di Jakarta.

Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan AICIS+ 2025, konferensi internasional tahunan yang kini mengusung tema lebih luas: “Islam, Ekoteologi, dan Transformasi Teknologi: Inovasi Multidisipliner untuk Masa Depan yang Adil dan Berkelanjutan.”

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Suyitno, menyebut AICIS+ akan membahas delapan subtema yang relevan, mulai dari ekofeminisme, dekolonisasi studi Islam, hingga kesehatan masyarakat di komunitas Muslim.

“Ini bukan hanya konferensi akademik. AICIS+ adalah panggilan untuk bertindak, dengan keilmuan yang berdampak dan spiritualitas yang membumi,” tegasnya.

Pemilihan UIII sebagai tuan rumah AICIS+ bukan tanpa alasan. Sejak didirikan sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional melalui Peraturan Presiden No. 57 Tahun 2016, kampus ini diposisikan sebagai wajah Islam Indonesia yang moderat, damai, dan inklusif di mata dunia.

Rektor UIII, Prof. Jamhari Makruf, menyatakan kebanggaannya atas penunjukan ini. “Kami merasa sangat terhormat menjadi tuan rumah AICIS+ pertama dalam sejarah. Ini bukan hanya soal tempat, tapi tentang misi yang kami emban: mempertemukan Islam, ilmu pengetahuan, dan masyarakat dalam percakapan global yang bermakna,” ungkapnya.

“Transformasi AICIS menjadi AICIS+ menemukan momentum tepat di kampus kami. Sebagai kampus muda dengan komitmen pada riset unggul dan keterlibatan global, UIII siap menjadi ruang di mana masa depan Islam dibicarakan dan dirancang,” tambah Prof. Jamhari.

Konferensi AICIS+ 2025 akan digelar pada 29–31 Oktober 2025, menghadirkan para akademisi, peneliti, pemikir muda, dan praktisi dari berbagai disiplin ilmu. Konferensi ini terbuka bagi siapa saja yang tertarik berkontribusi melalui abstrak atau makalah ilmiah, dengan perspektif Islam sebagai lensa pemersatu.

Tanggal Penting AICIS+ 2025:

4 Juli – 15 Agustus 2025: Pengiriman Abstrak

29 Agustus 2025: Pengumuman Seleksi

29 September 2025: Batas Pengiriman Makalah

29–31 Oktober 2025: Konferensi di UIII, Depok

(Anisa)

Leave A Reply

Your email address will not be published.