Soal Sri Mulyani, Mbak Alissa: Bayar Pajak Memang Ibadah, tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati

0

RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Alissa Wahid, menanggapi pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebut membayar pajak sama mulianya dengan membayar zakat dan wakaf. Menurut Alyssa, pada tataran abstrak, pernyataan tersebut dapat diterima.

“Zakat itu ada nilai ketauhidan karena merupakan perintah Tuhan, ada nilai ibadah di sana. Sementara membayar pajak itu juga ibadah sebetulnya, yakni ibadah membangun kemaslahatan bersama. Islam rahmatan lil ‘alamin itu tidak bisa hadir tiba-tiba, manusianya harus (usaha) bersama-sama. Mengelola kehidupan bersama dengan baik itu juga ibadah, dan pajak bagian dari situ,” ujar Alissa di Jakarta pada Kamis (14/08/25).

Namun, Alissa menegaskan bahwa persoalan muncul ketika rakyat sudah membayar pajak tetapi tidak merasakan kesejahteraan. Sebaliknya, yang terlihat justru pejabat yang berfoya-foya, melakukan korupsi, dan mengambil kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat.

“Kalau semua warga merasakan manfaat, pasti tidak akan ragu-ragu. Kita tahu masyarakat Indonesia biasa urunan dana 17-an atau di lingkungan NU ada koin, dan tidak pernah dipermasalahkan karena tahu itu untuk kemaslahatan bersama. Tapi yang bikin nyesek itu karena melihat pejabat dan wakil rakyat malah berebut kekuasaan, menikmati privilese,” jelasnya.

Alissa mencontohkan polemik gaji komisaris BUMN yang mencapai ratusan juta rupiah. “Coba tanya komisaris perusahaan multinasional di Indonesia, apakah gajinya sebesar itu? Kan tidak. Itu yang membuat masyarakat sakit hati sebetulnya,” tambahnya. (Anisa).

Leave A Reply

Your email address will not be published.