RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Investigasi Indonesia Business Post (IBP) mengungkap dugaan serius terkait kepatuhan halal pada pengadaan nampan makanan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hasil temuan menunjukkan kemungkinan penggunaan pelumas berbasis lemak babi dalam proses fabrikasi baja tahan karat yang digunakan untuk nampan makanan sekolah.
Indikasi tersebut diperkuat dokumen Lembar Data Keselamatan (LDK) yang menyebutkan pelumas dengan campuran minyak babi kerap dipakai bersama minyak mineral dan aditif guna meningkatkan kinerja mesin.
“Satu Lembar Data Keselamatan (LDK) yang diperoleh IBP mengisyaratkan kemungkinan penggunaan minyak babi, yang mendorong penyelidikan lebih lanjut karena pelumas tersebut bersentuhan langsung dengan baja tahan karat yang digunakan untuk nampan makanan anak-anak,” tulis IBP dalam laporan resminya, dikutip pada Selasa, (26/8/2025)
Selain itu, investigasi IBP juga menemukan indikasi pelanggaran lain, seperti impor ilegal, pelanggaran standar kesehatan, dan dugaan pemalsuan label. Saat ini, dua laboratorium di Jakarta dan sekitarnya tengah melakukan pengujian kimia untuk memastikan ada tidaknya kandungan zat hewani, sekaligus memverifikasi apakah produk yang beredar benar-benar berbahan stainless steel tipe 304 food grade atau tipe 201 dengan kualitas lebih rendah.
Investigasi dilakukan pada minggu ketiga Agustus 2025 di kawasan industri Chaoshan, Provinsi Guangdong, Tiongkok, yang menampung 30–40 pabrik produsen nampan makanan untuk pasar global. Sejumlah pabrik di kawasan ini diketahui memasok produk untuk importir yang terlibat dalam program MBG di Indonesia.
Program MBG sendiri merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto periode 2024–2029 dengan target menjangkau 82,9 juta siswa pada akhir 2025 melalui anggaran Rp116,6 triliun (US$7,17 miliar).
(Anisa).