RISALAH NU ONLINE, LAMPUNG TENGAH – Menjadi seorang anggota Banser (Barisan Ansor Serbaguna) adalah sebuah keistimewaan, jangan sia – siakan kesempatan yang berharga ini untuk mengikuti proses pelatihan, ikuti dengan serius dari awal hingga akhir.
Banser (Barisan Ansor Serbaguna) ditempa oleh para instruktur untuk kader menjadi kader militan, disipilin organisasi sebagai penjaga benteng Aswaja an Nahdliyyah sekaligus sebagai penjaga jangkarnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Kasatkorcab Banser Lampung Tengah, Gus Daud Rais Abdillah, M.Pd, pada penutupan agenda Diklatsar Banser (Pendidikan dan Latihan Dasar Barisan Ansor Serbaguna) pada Senin, (1/9/2025) pagi, di pondok pesantren Darul Falah Kampung Karang Sari, Kecamatan Padang Ratu, Kabupaten Lampung Tengah.
“Pendidikan Banser (Barisan Ansor Serbaguna) secara berjenjang yaitu; pertama, Pendidikan dan Latihan Dasar disingkat Diklatsar. Kedua, Kursus BANSER lanjutan atau disingkat SUSBALAN, dan ketiga, Kursus BANSER pimpinan atau disingkat SUSBANPIM,” imbuhya.
Materi – materi yang disampaikan dalam Diklatsar Banser (Pendidikan dan Latihan Dasar Barisan Ansor Serbaguna) ini antaralain; tradisi ke-Banser-an, ke-Aswaja-an, ke-NU-an, ke-Ansor-an, PBB dan TUB, ke-Banser-an 1, wawasan kebangsaan dan bela negara, teknik pengamanan, juknis pedoman organisasi Banser, dalil – dalil amaliyah NU, pembekalan, caraka, baiat, dan RKTL.
Agenda Diklatsar Banser (Pendidikan dan Latihan Dasar Barisan Ansor Serbaguna) dihadiri antaralain; Camat Padang Ratu, Yasmid Syarnubi, S.Pd, Kepala KUA Padang Ratu, Danramil Padang Ratu, MWC NU Padang Ratu, utusan Banom dan lembaga NU kecamatan Padang Ratu, Satkorcab Banser Lampung Tengah, instruktur, dan lain-lain.
(Akhmad Syarief K.)