Lakpesdam dan Fatayat Sorong Bungkus Kampanye Pencegahan Perkawinan Anak Lewat Film dan Stand Up Comedy
RISALAH NU ONLINE, SORONG – Lakpesdam PCNU dan PC Fatayat NU Kabupaten Sorong sebagai sub-mitra Program INKLUSI menghadirkan pendekatan kreatif dalam rangka pencegahan perkawinan anak di Kabupaten Sorong melalui sebuah kampanye, yakni dengan film pendek dan guyonan komedi.
Kegiatan ini berlangsung di Alam Aimas Kuliner, Kamis (25/9/2025), dengan dihadiri lebih dari 60 orang peserta yang terdiri dari pelajar SMA/SMK/MA, guru pendamping, hingga anggota organisasi kepemudaan.
Film pendek berjudul Karniti menjadi salah satu highlight acara. Kisah yang disajikan menggambarkan dilema nyata remaja yang terjebak dalam perkawinan dini. Selain itu, kehadiran komunitas Stand Up Indo Sorong menambah warna berbeda. Komika Ismail Bukan Siapa-Siapa dan Alwan Ibrahim mengangkat realita sosial pernikahan dini dengan humor cerdas, sehingga isu yang kerap dianggap tabu menjadi lebih mudah dipahami.
Ketua Lakpesdam PCNU Kabupaten Sorong, Rusdi Rasyid, menegaskan bahwa pernikahan dini membawa risiko besar. “Anak yang menikah dini ibarat buah yang dipaksa matang sebelum waktunya, hasilnya tentu tidak optimal. Generasi muda harus diberi ruang untuk matang secara alami agar siap berumah tangga,” ujarnya.
Sementara itu, narasumber dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sorong, Fatimah Frilda Sukur, serta Rona Sibarani dari Yayasan Cipta Egad Kairos Papua Barat Daya, menekankan bahwa perkawinan anak tidak hanya berdampak pada kesehatan reproduksi, tetapi juga menutup peluang pendidikan dan berpotensi memperkuat lingkaran kemiskinan antar generasi.
Field Coordinator Sub-Mitra Program INKLUSI Kabupaten Sorong, Rusyaid, menyebut pendekatan kreatif ini sebagai inovasi penting dalam advokasi sosial. “Kampanye yang dikemas dengan film dan komedi membuat pesan lebih membumi dan relevan bagi remaja. Mereka merasa dekat, terhibur, sekaligus tercerahkan,” ungkapnya dalam wawancara, Minggu (28/9/2025).
Dengan strategi ini, Lakpesdam dan Fatayat NU Sorong menunjukkan bahwa isu besar seperti pencegahan perkawinan anak dapat dibawa dengan cara yang menyenangkan tanpa kehilangan substansi.
(Anisa/rls).