RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Idarah Aliyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) mengeluarkan surat himbauan dalam rangka menyambut peringatan Hari Lahir JATMAN yang Ke-68 Tahun, Kamis, (2/10/2025).
JATMAN lahir pada 20 Rabiul Awwal 1377 Hijriyah atau 10 Oktober 1957 Masehi di Tegalrejo, Magelang. Saat itu, masih bernama Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah, belum ada tambahan kata an-Nahdliyyah.
Lalu, pada Kongres ke-VI di Kraksaan Probolinggo Jatim, ditambahkan kata An-Nahdliyyah dan disingkat JATMAN. Dalam perjalanannya, JATMAN kemudian secara resmi disahkan sebagai Banom NU melalui Muktamar NU di Semarang tahun 1975.
Memasuki usia yang Ke-68 Tahun, JATMAN mengusung tema “Pengamalan Tarekat sebagai Jalan Spiritual Warisan Nabi Muhammad SAW untuk Keharmonisan Sosial”. Dalam tema ini, JATMAN membawa pesan bahwa thariqah harus mencakup tiga aspek: Aspek Amaliyah, Aspek Sanad Tarekat dan Aspek Keilmuan. Maka, tiga aspek ini sebagai pondasi para pengamal tarekat mu’tabarah.
Diketahui, jalan spiritual dari Rasulullah SAW yang kemudian ditempuh oleh para sahabat, lalu tabi’in, sampai kepada para ulama atau masyayikh kita yang memiliki integritas dan moralitas sebagai waratsatul anbiya’. Dari sini kita dapat mengetahui jalan spiritual yang ditempuh atau jalan spiritual Nabi Muhammad SAW harus bersanad, muttasil dan terverifikasi.
Selain himbauan memperingati Jatman, Jatman juga menghimbau untuk memperingati hari Santri pada 22 Oktober. Oleh karena itu, Idarah Aliyyah mengintruksikan kepada seluruh kepengurusan JATMAN, baik di tingkat Wustha dan Syu’biyyah, menggelar kegiatan seperti Istighatsah Akbar, Dzikir Akbar dan lain sebagainya. (rls)