Musibah Ponpes Al-Khoziny Bukan Panggung: RMI PBNU Ingatkan Pentingnya Solidaritas dan Pemahaman Ekosistem Pesantren

0

RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengingatkan agar tragedi ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, tidak dijadikan ajang saling menyalahkan.

Ketua RMI PBNU, KH Hodri Arief menekankan pentingnya solidaritas dan kepedulian semua pihak untuk membantu pemulihan dan meningkatkan keamanan pesantren di masa depan.

“Siapa pun bisa dan mampu menyalahkan, tetapi bukan ini yang kita butuhkan. Termasuk, instruksi larangan membangun atau meneruskan pembangunan, atau menunda pembangunan di pesantren, bukan ini yang kita butuhkan. Dan jangan jadikan musibah ini sebagai panggung,” tutur Kiai Hodri kepada Risalah NU, Rabu, (08/10/25).

Beliau menilai, yang dibutuhkan saat ini adalah kehadiran nyata dan dukungan konkret bagi pesantren yang terdampak.

Selain itu, beliau juga mengajak masyarakat untuk memahami ekosistem pesantren secara utuh sebelum mengomentari hal-hal yang menjadi tradisi di dalamnya.

Beliau menyampaikan bahwa dalam menunaikan fungsi dan perannya selama ini pesantren berusaha memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana nyaris sepenuhnya secara mandiri, inisiatif pengasuh dan dukungan masyarakat.

Sehingga menurutnya, kegiatan seperti gotong royong atau roan di pesantren merupakan hal biasa dan juga sebagai bagian dari pendidikan karakter yang menanamkan nilai tolong-menolong dan kemandirian kepada para santri.

“Insyaallah para santri tahu hal ini, roan untuk kebersihan, pembangunan, dan lain-lain, merupakan hal biasa di pesantren. Ada orang-orang yang heran karena santri bekerja, mungkin mereka bukan santri dan tidak pernah tahu tradisi di pesantren. Sebaiknya kita memahami dulu ekosistem pesantren, baru berkomentar secara produktif,” pungkasnya.

(Anisa).

Leave A Reply

Your email address will not be published.