Dr. KH. Zakky Mubarak, MA
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أمَّا بَعْدُ. فَيَا مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى: وَلَا تَحۡسَبَنَّ ٱللَّهَ غَٰفِلًا عَمَّا يَعۡمَلُ ٱلظَّٰلِمُونَۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمۡ لِيَوۡمٖ تَشۡخَصُ فِيهِ ٱلۡأَبۡصَٰرُ . قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِى الدُّنْيَا مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِى الآخِرَةِ مِثْلُ الْبَغْىِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ.
Hadirin jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah
Allah s.wt. berfirman di dalam al-Qur’an:
وَلَا تَحۡسَبَنَّ ٱللَّهَ غَٰفِلًا عَمَّا يَعۡمَلُ ٱلظَّٰلِمُونَۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمۡ لِيَوۡمٖ تَشۡخَصُ فِيهِ ٱلۡأَبۡصَٰرُ
Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak. (QS. Ibrahim, 14:42).
Ayat ini merupakan berita gembira bagi orang-orang yang beriman bahwa mereka yang zalim itu tidak akan terlepas dari azab yang mengerikan. Disebutkan dalam sejarah Islam, bahwa orang-orang musyrik Mekkah selalu menghalang-halangi dan menentang dakwah Nabi s.a.w. dan para sahabatnya.
Dalam perkembangan selanjutnya, permusuhan mereka terhadap orang-orang muslim semakin keras, sehingga banyak orang-orang yang beriman dianiaya dan dizalimi. Mereka memblokade umat Islam, sehingga tidak mau melakukan hubungan ekonomi, persaudaraan, dan saling tolong menolong. Demikian beratnya siksaan dan penganiayaan itu, sampai Nabi dan sahabatnya merasakan hal sangat berat.
Dalam keadaan seperti itu, Allah menginformasikan kepada Nabi Muhammad s.a.w. melalui ayat ini bahwa sesungguhnya Allah tidak akan lengah terhadap perilaku mereka dan orang-orang zalim itu pasti akan mendapatkan siksa yang menyakitkan, baik dalam kehidupan dunia, maupun dalam kehidupan akhirat.
مُهۡطِعِينَ مُقۡنِعِي رُءُوسِهِمۡ لَا يَرۡتَدُّ إِلَيۡهِمۡ طَرۡفُهُمۡۖ وَأَفِۡئدَتُهُمۡ هَوَآءٞ
Mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mangangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong. (QS. Ibrahim, 14:43).
Kondisi orang-orang zalim itu seperti keadaan orang-orang yang akan menjalani hukuman yang sangat berat. Mereka berjalan terus menghadap ke depan, tidak pernah berpaling ke kanan dan ke kiri. Pelupuk mata mereka tidak bergerak dan matanya sedikitpun tidak berkedip. Hati mereka waktu itu dalam keadaan hampa, tidak bisa memikirkan suatu apapun, kecuali rasa takut terhadap azab yang mengerikan yang akan menimpa mereka.
فَتَوَلَّ عَنۡهُمۡۘ يَوۡمَ يَدۡعُ ٱلدَّاعِ إِلَىٰ شَيۡءٖ نُّكُرٍ خُشَّعًا أَبۡصَٰرُهُمۡ يَخۡرُجُونَ مِنَ ٱلۡأَجۡدَاثِ كَأَنَّهُمۡ جَرَادٞ مُّنتَشِرٞ مُّهۡطِعِينَ إِلَى ٱلدَّاعِۖ يَقُولُ ٱلۡكَٰفِرُونَ هَٰذَا يَوۡمٌ عَسِرٞ
Maka berpalinglah kamu dari mereka. (Ingatlah) hari (ketika) seorang penyeru (malaikat) menyeru kepada sesuatu yang tidak menyenangkan (hari pembalasan), sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang beterbangan mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata: “Ini adalah hari yang berat”. (QS. Al-Qamar, 54:6-8).
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Allah s.w.t. memerintahkan Nabi Muhammad s.a.w. agar menyampaikan berita yang menakutkan kepada orang-orang zalim dan kaum musyrik Mekkah. Berita yang menakutkan itu berupa keluhan dan rintihan, ketika mereka dikenai azab di akhirat.
وَأَنذِرِ ٱلنَّاسَ يَوۡمَ يَأۡتِيهِمُ ٱلۡعَذَابُ فَيَقُولُ ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ رَبَّنَآ أَخِّرۡنَآ إِلَىٰٓ أَجَلٖ قَرِيبٖ نُّجِبۡ دَعۡوَتَكَ وَنَتَّبِعِ ٱلرُّسُلَۗ أَوَ لَمۡ تَكُونُوٓاْ أَقۡسَمۡتُم مِّن قَبۡلُ مَا مَا لَكُم مِّن زَوَالٖ
Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim: “Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul”. (Kepada mereka dikatakan): “Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa? (QS. Ibrahim, 14:44).
Pada saat itulah orang-orang kafir dan zalim itu memohon kepada Allah agar diberikan kesempatan untuk kembali ke dunia, meskipun sebentar saja. Mereka mengatakan bahwa hal itu mereka mohonkan agar bisa melaksanakan ajaran agama, mengikuti petunjuk Allah dan rasul-Nya. Apabila kesempatan itu benar-benar diberikan kepada kami, pastilah kami akan mengikuti seluruh ajaran agama Islam.
Kami akan tunduk dan patuh kepada Allah dan rasul-Nya. Permohonan mereka dibalas oleh Allah dengan tegas: “Tidakkah kamu semua telah melakukan kezaliman selama hidupmu di dunia, dan kamu bersumpah bahwa jika kami mati, kami tidak akan dibangkitkan lagi dan tidak dihadapkan pada hari hisab”. Sumpah serapah mereka disebutkan dalam al-Qur’an:
وَأَقۡسَمُواْ بِٱللَّهِ جَهۡدَ أَيۡمَٰنِهِمۡ لَا يَبۡعَثُ ٱللَّهُ مَن يَمُوتُۚ بَلَىٰ وَعۡدًا عَلَيۡهِ حَقّٗا وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ
Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh: “Allah tidak akan akan membangkitkan orang yang mati”. (Tidak demikian), bahkan (pasti Allah akan membangkitnya), sebagai suatu janji yang benar dari Allah, akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui, (QS. Al-Nahl, 16:38).
Pengakuan orang-orang kafir dan zalim itu menyebutkan tentang masa kehidupan mereka ketika di dunia dan di alam kubur. Mereka mengharapkan agar bisa diberi kesempatan dan diberi jalan untuk kembali ke dunia.
قَالُواْ رَبَّنَآ أَمَتَّنَا ٱثۡنَتَيۡنِ وَأَحۡيَيۡتَنَا ٱثۡنَتَيۡنِ فَٱعۡتَرَفۡنَا بِذُنُوبِنَا فَهَلۡ إِلَىٰ خُرُوجٖ مِّن سَبِيلٖ
Mereka menjawab: “Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?” (QS. Ghafir, 40:11).
Permohonan mereka dijawab oleh Allah s.w.t. bahwa hal itu terjadi karena mereka apabila diseru untuk menyembah dan mengesakan Allah, mereka selalu mengingkari. Sebaliknya, apabila Allah s.w.t. dipersekutukan dengan sesuatu, maka mereka mempercayai.
ذَٰلِكُم بِأَنَّهُۥٓ إِذَا دُعِيَ ٱللَّهُ وَحۡدَهُۥ كَفَرۡتُمۡ وَإِن يُشۡرَكۡ بِهِۦ تُؤۡمِنُواْۚ فَٱلۡحُكۡمُ لِلَّهِ ٱلۡعَلِيِّ ٱلۡكَبِيرِ
Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila diajak untuk mengesakan Allah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan. Maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. Ghafir, 40:12).
Kaum Muslimin yang kami muliakan
Meskipun keadaan mereka dalam ketakutan dan menundukkan kepalanya, namun demikian mereka tetap memohon kepada Allah agar bisa dikembalikan ke dunia, meskipun dalam waktu yang singkat. Permohonan mereka dijawab oleh Allah s.w.t. dalam firman-Nya:
فَذُوقُواْ بِمَا نَسِيتُمۡ لِقَآءَ يَوۡمِكُمۡ هَٰذَآ إِنَّا نَسِينَٰكُمۡۖ وَذُوقُواْ عَذَابَ ٱلۡخُلۡدِ بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ
Maka rasakanlah olehmu (siksa ini) disebabkan kamu melupakan akan pertemuan dengan harimu ini. Sesungguhnya Kami telah melupakan kamu (pula) dan rasakanlah siksa yang kekal, disebabkan apa yang selalu kamu kerjakan. (QS. Al-Sajadah, 32:14).
Doa penghuni neraka berikutnya memohon diberi tangguh ajalnya dan dikembalikan ke dunia.
أَوَ لَمۡ تَكُونُوٓاْ أَقۡسَمۡتُم مِّن قَبۡلُ مَا مَا لَكُم مِّن زَوَالٖ
(Kepada mereka dikatakan): “Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa? (QS. Ibrahim, 14:44).
Selanjutnya penghuni neraka dari kalangan orang-orang zalim itu menyampaikan permohonan sambil berteriak dengan suasana yang mengenaskan di dalam neraka. Mereka meminta dikeluarkan dari neraka itu, namun permintaan mereka dijawab oleh Allah s.w.t. dengan firman-Nya: maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.
وَهُمۡ يَصۡطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَآ أَخۡرِجۡنَا نَعۡمَلۡ صَٰلِحًا غَيۡرَ ٱلَّذِي كُنَّا نَعۡمَلُۚ أَوَ لَمۡ نُعَمِّرۡكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ وَجَآءَكُمُ ٱلنَّذِيرُۖ فَذُوقُواْ فَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِن نَّصِيرٍ
Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan”. Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun. (QS. Fathir, 35:37).
Kaum penghuni neraka terus berdoa agar dikeluarkan dari api neraka.
رَبَّنَآ أَخۡرِجۡنَا مِنۡهَا فَإِنۡ عُدۡنَا فَإِنَّا ظَٰلِمُونَ
Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim”. (QS. Al-Mukminun, 23:107).
Allah s.w.t. memberikan jawaban terakhir kepada penghuni neraka dari kalangan orang-orang kafir dan zalim.
قَالَ ٱخۡسَئُواْ فِيهَا وَلَا تُكَلِّمُونِ
Allah berfirman: “Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku. (QS. Al-Mukminun, 23:108).
Setelah jawab Allah yang terakhir kalinya tersebut, maka bungkamlah mulut penghuni neraka, tidak ada lagi doa dan permohonan yang mereka sampaikan. Yang ada hanyalah jeritan dan tangisan yang keluar dari mulut mereka, karena merasakan azab neraka yang sangat mengerikan.
Mereka mendapatkan azab karena perbuatan mereka sendiri seperti yang dialami oleh kaum Nuh, kaum Aad, kaum Tsamud, dan kaum Fir’aun. Peninggalan dan bekas-bekas kehidupan mereka, sebagian masih bisa dijumpai berdasarkan sejarah yang disebutkan dalam al-Qur’an. Allah menyampaikan informasi tersebut sebagai perumpamaan bagi kaum muslimin agar semakin taat pada jalan agama dan penjelasan mengenai azab yang tidak bisa ditolak yang dialami oleh orang-orang kafir dan musyrik.
Siapapun dalam kehidupan berikutnya yang berbuat kebajikan dan mentaati ajaran agama, ia akan memperoleh kebahagiaan yang bersifat abadi, baik pada masa kini maupun pada masa yang akan datang. Sebaliknya mereka yang berbuat zalim, dan menentang ajaran agama akan tercampakkan dalam kehinaan yang bersifat abadi, dunia dan akhirat. Peristiwa umat-umat terdahulu merupakan pelajaran yang penting bagi kehidupan umat sesudahnya dari masa ke masa.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآياَتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلَهُ, أَرْسَلَهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ. اَللّهُمَّ ارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ وَعَنْ جَمِيْعِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ اَللّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ إِيْمَانًا كَامِلًا وَيَقِيْنًا صَادِقًا وَقَلْبًا خَاشِعًا وَلِسَانًا ذَاكِرًا وَتَوْبَةً نَصُوْحًا اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمْسُلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ اَللّهُمَّ أَصْلِحِ الرُعَاةَ وَالرَّعِيَّةَ وَاجْعَلْ إِنْدُوْنِيْسِيَّا وَدِيَارَ الْمُسْلِمِيْنَ آمِنَةً رَخِيَّةً رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فىِ السِّرِّ وَالْعَلَنِ وَجَانِبُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.