RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar membuka secara langsung Kick Off Musabaqah Qiroatul Kutub Internasional (MQKI) 2025 di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025).
MQKI yang pertama kali digelar Kemenag dalam skala internasional ini akan diselenggarakan pada 1-7 Oktober 2025 di Pondok Pesantren As’adiyah, Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Perlombaan ini mengusung tema Dari Pesantren untuk Dunia: Merawat Lingkungan dan Menebar Perdamaian dengan Kitab Turats.
Menag Nasaruddin menyebut bahwa MQKI 2025 merupakan ajang untuk mencintai lingkungan melalui kitab turats.
“Kitab kuning adalah tradisi hidup. Kita tidak hanya sedang mempertahankan masa lalu, tapi memperluas cakrawala pesantren sebagai pelaku utama peradaban regional dan global,” katanya.
Di samping itu, Menag juga menegaskan tentang pentingnya memperluas maqashid syariah dengan menambahkan prinsip keenam yakni, ḥifẓ al-bī’ah (perlindungan lingkungan) dan pesantren hadir sebagai pelopor ekoteologi Islam.
“Pesantren harus menjadi pelopor ekoteologi Islam. Islam bukan hanya agama spiritual, tetapi juga etika ekologis,” ujarnya.
MQKI 2025 akan diikuti oleh santri dari berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Jepang, Myanmar, Jerman serta perwakilan komunitas Indonesia di luar negeri seperti dari Jakarta Global Network.
Untuk teknis pelaksanaannya, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Amien Suyitno menjelaskan bahwa MQKI 2025 akan menggunakan sistem Computer-Based Test (CBT). Hal ini perdana dilakukan dalam penyelenggaraan MQK.
Sejumlah 8.713 santri, termasuk 1.161 santri dari 57 Ma’had Aly, yang akan mengikuti seleksi melalui sistem CBT. Selain bertujuan untuk efektivitas, penggunaan sistem CBT ini juga menunjukkan pesantren sebagai lembaga yang berada di tengah pusaran peradaban.
“Ini adalah bukti bahwa pesantren bukan lembaga yang tertinggal, justru sangat responsif terhadap perubahan,” jelasnya.
Menurut Suyitno penyelenggaraan MQKI 2025 juga dimeriahkan dengan sejumlah kegiatan pendamping, antara lain Halaqah Ulama Internasional, Expo Kemandirian Pesantren, Macanang Bershalawat, Perkemahan Pramuka Santri Nusantara, Fajr Inspiration, Night Inspiration serta Peluncuran Pesantren Hijau (Penanaman 1 santri 1 pohon).
Ekalavya