RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menjadi mitra strategis pemerintah dalam memperkuat diplomasi dan upaya perdamaian global, termasuk isu Palestina. Hal ini semakin diperkuat dengan audiensi antara PBNU dan Menteri Luar Negeri Sugiono yang membahas sinergi antara inisiatif masyarakat sipil dan kebijakan luar negeri Indonesia.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menegaskan komitmen organisasinya dalam mendukung kebijakan pemerintah, termasuk diplomasi kemanusiaan untuk Palestina.
“NU sejak zaman Gus Dur hingga sekarang selalu bergerak dalam kerangka strategi besar yang laras dengan kebijakan luar negeri pemerintah. Tidak boleh berselisih arah. Karena itu, saya pun sejak lama berhubungan erat dengan NU untuk memastikan agar semua agenda internasional sejalan dengan kebijakan negara,”* tegas Gus Yahya di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (7/8/2025).
Menteri Luar Negeri Sugiono menyatakan bahwa PBNU memiliki peran krusial dalam memperkuat diplomasi Indonesia, termasuk melalui inisiatif seperti Religions 20(R20).
“Kami mendapati bahwa kerja sama antara Kementerian Luar Negeri dan PBNU memiliki banyak titik temu. NU melalui berbagai inisiatif keagamaannya telah menjadi mitra penting dalam membangun diplomasi yang inklusif dan damai,” ujar Sugiono.
Ia juga mengungkapkan rencana pengiriman bantuan kemanusiaan Indonesia ke Palestina, yang sedang dipersiapkan bersama negara-negara mitra seperti Yordania dan Mesir.
“Kami sedang menyiapkan pengiriman bantuan itu melalui jalur darat karena opsi air drop sangat berisiko. Kami juga sedang berkoordinasi dengan negara-negara mitra agar bantuan ini bisa segera tersalurkan,” jelasnya.
Sugiono menambahkan bahwa upaya PBNU dalam membangun dialog antaragama dan perdamaian global sejalan dengan prioritas diplomasi Indonesia.
“Gus Yahya bukanlah sosok asing bagi Kemlu. Sejak lama, beliau kerap berdiskusi dan menyampaikan gagasan-gagasan strategis kepada jajaran diplomasi Indonesia,” ungkapnya.
Pertemuan ini semakin mengukuhkan peran PBNU sebagai aktor masyarakat sipil yang aktif mendorong solusi damai bagi konflik Palestina, sekaligus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah dalam diplomasi kemanusiaan.
“Seruan agar akses bantuan kemanusiaan dibuka terus kami suarakan. Sudah terlalu banyak korban dan kelaparan. Ini harus menjadi perhatian bersama komunitas internasional,” pungkas Menlu Sugiono.
Ekalavya