RISALAH NU ONLINE, SORONG – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Sorong melalui Rijalul Ansor menggelar kegiatan Doa Untuk Negeri yang berlangsung khidmat pada Senin, 19 Agustus 2025 di Gedung Sekretariat NU Kabupaten Sorong, mulai pukul 20.00 WIT hingga selesai.
Acara ini diawali dengan tausiah kenegaraan oleh Gus Iksanudin, putra dari almarhum Kiai H. Syamsyuri, pendiri Pondok Pesantren Minhajutholibin dan sesepuh NU yang dikenal memiliki peran penting dalam pengembangan Nahdlatul Ulama di wilayah Sorong. Dalam tausiahnya, Gus Iksanudin menegaskan pentingnya mengenang sejarah perjuangan bangsa.
“Jangan lupa dengan sejarah. Maka dari itu, mari kita bersama mendoakan para syuhada yang telah mendahului kita, karena dengan semangat juangnya Indonesia bisa merdeka,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan pesan kepada generasi penerus agar bersungguh-sungguh dalam mempertahankan kemerdekaan dan melanjutkan perjuangan dengan terus meningkatkan kapasitas diri demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Setelah tausiah, acara dilanjutkan dengan pembacaan Maulid Al-Barzanji yang dipimpin oleh Ketua Rijalul Ansor Kabupaten Sorong, Kyai Mukhlisin. Suasana penuh kekhusyukan menyelimuti ruangan saat lantunan pujian kepada Nabi Muhammad SAW menggema sebagai bentuk rasa syukur dan harapan untuk negeri.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Sorong, Hajah Widiastuti, serta para tokoh NU Kabupaten Sorong seperti Kyai Hamim Tohari, Pak Kyai Diro, jajaran pengurus Ansor, dan kader IPNU. Kehadiran para tokoh ini memperkuat semangat kebersamaan dan komitmen dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan.
Ketua PC GP Ansor Kabupaten Sorong, Jumah Batukanang, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan _Doa Untuk Negeri_ bukan hanya bentuk ekspresi spiritual, tetapi juga manifestasi kecintaan terhadap tanah air yang harus terus dijaga oleh generasi muda.
“Kami ingin menunjukkan bahwa pemuda Ansor bukan hanya hadir dalam ruang-ruang formal, tetapi juga aktif dalam ruang spiritual dan kebangsaan. Doa ini adalah bentuk ikhtiar kami agar Indonesia senantiasa diberkahi, dijauhkan dari perpecahan, dan terus melangkah menuju cita-cita besar bangsa,” ujar Jumah Batukanang.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga semangat gotong royong dan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurutnya, GP Ansor akan terus menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI dan memperkuat peran pemuda dalam pembangunan nasional.
(Anisa)