RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam resmi meluncurkan rangkaian kegiatan “Blissful Mawlid 1447 H” yang akan berlangsung hingga bulan Oktober 2025.
Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad menegaskan bahwa acara yang mengusung tema “Membumikan Shalawat, Merawat Jagat” tersebut merupakan upaya mengimplementasikan makna peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dalam konteks kekinian, khususnya terkait dengan kepedulian lingkungan.
“Tema ini merupakan penterjemahan dari semangat Maulid Nabi. Di satu sisi, kita merayakan kelahiran Rasulullah, namun di sisi lain kita juga kaitkan dengan salah satu Asta Program Transformasi (ASTA PROTAS) Menteri Agama dan cinta lingkungan yang menjadi perhatian Presiden. Inilah makna ‘merawat jagat’,” ujar Abu Rokhmad dalam konferensi pers di Gedung Kemenag RI, Jakarta Pusat, Jumat (22/8/2025).
Menurutnya, perhelatan Blissful Mawlid tidak sekadar seremoni peringatan tetapi menjadi gerakan kolektif yang melibatkan masyarakat luas, baik di tingkat pusat hingga daerah.
Logo resmi dari Blissful Mawlid akan menjadi simbol bagi seluruh kegiatan yang digelar oleh Ditjen Bimas Islam dan didukung kantor wilayah Kemenag di seluruh provinsi serta kabupaten/kota.
Puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Tingkat Kenegaraan akan dilaksanakan pada Kamis malam, 4 September 2025 di Masjid Istiqlal. Peringatan ini mengusung tema “Ekoteologi: Keteladanan Nabi Muhammad SAW untuk Kelestarian Bumi dan Negeri”.
Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq, dijadwalkan menyampaikan tausiyah utama.
Beberapa rangkaian kegiatan yang akan diselenggarakan menjelang malam puncak maulid antara lain: Mawlid Funwalk, Nikah Fest, Apresiasi Penyuluh dan Lomba Hafalan Al Qur’an untuk disabilitas, Ekoteologi di Kampus dan Masjid Berdaya, Zawa (Zakat dan Wakaf) Funwalk.
Mawlid Funwalk akan menjadi agenda pertama dalam rangkaian Blissful Mawlid 1447 H. Agenda ini akan dilaksanakan pada Car Free Day Jakarta, Ahad (24/8/2025). Acara ini akan dimeriahkan oleh hiburan musik, partisipasi ormas Islam, majelis taklim, serta launching resmi logo Blissful Mawlid oleh Menteri Agama.
Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi, menjelaskan bahwa Ditjen Bimas Islam juga menginisiasi Penais Award pada 23–26 Agustus. Ajang ini memberikan penghargaan kepada penyuluh agama Islam yang berprestasi di sembilan bidang, mulai dari literasi Al-Qur’an, kesehatan masyarakat, hingga penguatan moderasi beragama.
Masih dalam rangkaian Blissful Mawlid, Kemenag menggelar Musabaqah Hifzil Qur’an (MHQ) Internasional bagi Penyandang Disabilitas Netra pada 31 Agustus–3 September. Acara ini diikuti peserta dari 25 negara, dengan pembukaan di Hotel Sahid Jakarta dan penutupan di JCC Senayan.
“MHQ ini menjadi bukti komitmen Kemenag dalam mendorong inklusivitas dan kesetaraan akses nilai keislaman di tingkat global,” kata Zayadi.
Berlanjut agenda berikutnya, Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Arsad Hidayat, menuturkan bahwa generasi muda akan dilibatkan dalam diskusi-diskusi keagamaan yang relevan dengan isu lingkungan.
Program “Bincang Syariah Goes to Campus” akan digelar di tiga perguruan tinggi: Universitas Indonesia (8/9), UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (15/9), dan UIN Alauddin Makassar (22/9).
Selain itu, Kemenag juga menghadirkan Masjid Travelers (19–21) September yang mengajak konten kreator mengeksplorasi masjid-masjid berdaya di Yogyakarta dan Semarang, serta Festival MADADA: Masjid Berdaya Berdampak pada 29–30 September di Masjid Istiqlal.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Waryono Abdul Ghafur, menyampaikan bahwa Kemenag menyiapkan kegiatan Zawa Funwalk pada Ahad (21/9/2025) di Jakarta. Acara ini melibatkan BAZNAS, LAZ, dan LKSPWU, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya zakat dan wakaf.
“Tagline yang kami angkat adalah Berkah Maulid, Berdayakan Umat. Zakat dan wakaf harus berdampak: mengentaskan kemiskinan, menyejahterakan, dan memberdayakan masyarakat,” ungkap Waryono.
Selain itu, Kemenag juga menyiapkan Nikah Fest jelang Malam Puncak Peringatan Maulid Nabi pada Kamis (4/9/2025) di Masjid Istiqlal Jakarta. Acara ini aka diikuti oleh 100 pasangan calon pengantin dari kalangan fakir miskin dan penyandang disabilitas untuk mengikuti pernikahan massal yang sah dan sesuai syariat.
“Kami ingin memberi pesan bahwa pernikahan adalah sunnah Rasul dan jalan yang mulia. Jangan ragu untuk menikah bila syarat dan ketentuan sudah terpenuhi,” tegas Abu Rokhmad.
Nikah Fest juga dilengkapi dengan pameran foto bertema “Penghulu dalam Lensa” dan dokumentasi para dai yang bertugas di wilayah 3T. Foto-foto tersebut menampilkan dedikasi penyuluh agama dalam melayani masyarakat, bahkan di daerah terpencil dan penuh tantangan.
Ekalavya