JATMAN Perkuat Peran Tasawuf Lewat Kota Sufi 3.0 di Malaysia

0

RISALAH NU ONLINE, MALAYSIA – Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah (JATMAN) menunjukkan kiprah aktifnya dalam forum tasawuf internasional dengan turut serta dalam kegiatan Kota Sufi Se-Nusantara 3.0 yang digelar di Sabah, Malaysia, pada 21–24 Agustus 2025.

Sejumlah tokoh JATMAN hadir sebagai pembicara utama, antara lain KH Ahmad Chalwani Nawawi (Rais ‘Am JATMAN), Prof. Dr. KH Ali Masykur Musa (Mudir ‘Am JATMAN), Dr. KH Ali Abdillah (Sekretaris Umum JATMAN), serta Syekh Muhammad Fathurrahman (Rois Idarah Aliyah JATMAN sekaligus Mursyid Tarekat Idrisiyyah). Selain itu, hadir pula Syekh Said Muhammad Syams Al-Aidarus Al-Bantani (Ketua Majelis Masyaikh JATMAN) bersama sejumlah ulama tarekat lainnya. Mereka bersama-sama menegaskan pentingnya tasawuf sebagai manhaj islah dan peradaban insani.

Kehadiran JATMAN dalam forum ini melanjutkan jejak keterlibatan mereka sejak Kota Sufi 1.0 di Malaysia tahun 2023 dan Kota Sufi 2.0 di Pesantren Idrisiyyah, Tasikmalaya, pada 2024. Peran berkelanjutan ini mengukuhkan posisi JATMAN sebagai salah satu wadah utama ulama tarekat yang tidak hanya membina umat di tingkat nasional, tetapi juga aktif menghidupkan jaringan tasawuf di kawasan Asia Tenggara dan dunia.

Dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan, KH Chalwani Nawawi menegaskan bahwa dakwah tarekat telah menyebar luas di kawasan Nusantara, meliputi negara-negara Asia Tenggara. Beliau juga menekankan pentingnya sinergi antara fikih dan tasawuf.

“Apabila hanya mengamalkan fikih tanpa tasawuf, seseorang dapat terjerumus pada kefasikan. Sebaliknya, jika hanya mengamalkan tasawuf tanpa fikih, maka bisa terjerumus pada zindiq,” ujarnya dikutip dari laman resmi JATMAN pada Senin, (25/08/25).

Kiai Chalwani juga mengingatkan peran historis kaum tarekat dalam perjuangan melawan kolonialisme, seperti Pangeran Diponegoro dengan Tarekat Syattariyah yang memimpin perlawanan terhadap Belanda pada 1825–1830, hingga kaum tarekat di Banten yang terlibat dalam peristiwa Geger Cilegon.

Selain itu, beliau menyinggung sosok pendiri Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asy’ari, yang merupakan pengamal Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN), serta almarhum Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang juga mengikuti jalan tarekat.

“JATMAN sangat mendukung kegiatan Kota Sufi sebagai sarana untuk menyebarkan dakwah tarekat di seluruh wilayah Nusantara,” tegas beliau.

(Anisa).

Leave A Reply

Your email address will not be published.