RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menjelaskan bahwa setiap orang mendapatkan rezeki dunia dengan takaran yang berbeda-beda.
Dengan adanya perbedaan pemberian ini Allah mendidik manusia untuk tetap berusaha memaksimalkan potensi dalam ikhtiar mencari rezeki. Kiai Miftach menegaskan seorang manusia seharusnya tidak memiliki setitik rasa putus asa dalam hatinya karena Allah adalah Dzat yang Maha Pemberi.
“Jadi karena Allah itu Maha Pemberi Anugerah maka jangan pernah ada setitik rasa putus asa, semua pasti kebagian dan tidak akan terlewat,” ujar Kiai Miftach dalam Ngaji Syarah Hikam pertemuan ke-141 di Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Jalan Kedung Tarukan No. 100, Surabaya, Jumat (17/10/2025).
Di samping itu, Kiai Miftach juga menyoroti sikap untuk memberi tanpa pamrih yang perlu diterapkan oleh masyarakat.
Ia menerangkan dalam setiap harta yang dimiliki seseorang terdapat hak bagi orang lain. Terkait hal ini, Islam melarang penderma atau muzakki untuk berpamrih atas sebagian harta yang ia berikan sebagai hak milik orang lain. Menurutnya dengan tidak berpamrih atas pemberian, akan tumbuh rasa kepemimpinan dalam diri seorang manusia.
“Itu memang cara Allah menumbuhkan sifat kepemimpinan bagi manusia,” terang Kiai Miftach, dalam siaran Youtube Multimedia KH Miftachul Akhyar.
Kiai Miftach menyebut pemberian akan mendatangkan keberkahan bila dilandasi dengan niat menyalurkan pemberian dari Allah kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Dengan menata hati berdasarkan prinsip ini dianggap dapat menarik rezeki yang lain.
“Ngaji seperti ini bukan untuk menolak dunia, bukan, justru untuk menyiapkan hati agar saat rezeki datang kita tidak sewenang-wenang, jadi sudah siap,” tegasnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah itu pun mengungkapkan, jika seseorang menyalurkan hartanya kepada orang lain, ia akan didoakan dua malaikat.
“Kalau sampeyan melakukan kebaikan, terus berbagi, malaikat mendoakan, Ya Allah berikan ganti yang lebih banyak bagi orang-orang yang berbagi. Tapi sebaliknya, orang yang bakhil, jangan diberikan anugerah keberkahan,” ujarnya, menerjemahkan hadis riwayat Bukhari Muslim.
Ekalavya