RISALAH NU ONLINE, JAKARTA- Sebanyak 19 guru al-Quran yang berasal dari sejumlah daerah mengikuti asesmen untuk mendapatkan sertifikasi guru Baca Tulis Al-Quran (BTQ) di Lembaga Sertifikasi Profesi Jam’iyyatul Qurra` wal Huffazh (LSP JQH), di kawasan Cirendeu, Tangerang Selatan pada Minggu, 23 November.
Ini merupakan kegiatan sertifikasi perdana sejak LSP JQH resmi mengantungi lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), pertengahan Oktober lalu. Angkatan pertama ini diikuti peserta yang merupakan guru dan pelatih metode membaca al-Quran dari Jombang, Sidoarjo, Semarang, Yogyakarta, Depok, Bogor, Tangerang Selatan dan Medan. Diantara peserta asesmen perdana ini tercatat Ketua PW JQH Jateng, Dr. KH. Ali Imron, dan Ketua JQH DI Yogyakarta, KH. Ujang Sihabudin.
Ketua Pengarah LSP JQH, Saifullah Ma’shum menyatakan, keberadaan LSP JQH diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan al-Quran di Indonesia karena pendidikan al-Quran ditangani langsung oleh para pendidik yang kompeten dan telah mengikuti proses uji kompetensi yang ketat sebagai guru baca tulis al-Quran.
“Alhamdulillah, perjuangan panjang Jam’iyyatul Qurra wal-Hufazh untuk memiliki lembaga penjaminan mutu para pengajar al-Quran telah menghasilkan LSP JQH yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh anggota dan jejaring JQH di seluruh Tanah Air,” ujarnya.
Sementara, Direktur LSP JQH, Dr. KH. Abd. Rosyid Masykur menuturkan, para peserta asesmen ini nantinya didorong untuk menjadi asesor guru al-Quran. “Karena LSP JQH membutuhkan banyak asesor untuk melayani permintaan sertifikasi dari para guru al-Quran di seluruh Tanah Air,” ujarnya.
Abdul Rosyid menjelaskan, jika tidak ada kendala, pada awal Desember ini JQH akan menyelenggarakan pelatihan mandiri bagi 20 orang calon asesor guru al-Quran. Selanjtnya bila sudah tersedia banyak asesor, maka LSP JQH bisa melayani permintaan asesmen bagi para guru al-Quran di seluruh Nusantara. (Zahid)