Tujuh Banom NU Serukan Persatuan Demi Jam’iyyah, Desak PBNU Gelar Musyawarah

0

RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Tujuh badan otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU) di tingkat pusat secara bersama-sama mengeluarkan seruan untuk menjaga keutuhan dan persatuan jam’iyyah. Seruan ini muncul sebagai respons atas dinamika internal yang terjadi di tubuh organisasi Islam terbesar di Indonesia beberapa waktu belakangan.

Dokumen sikap bersama yang dirilis pada Jumat (5/12/2025) itu ditandatangani oleh pimpinan tertinggi GP Ansor, Pagar Nusa, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Konfederasi SARBUMUSI, Ikatan Pelajar NU (IPNU), Ikatan Sarjana NU (ISNU), serta Idaroh Aliyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN).

Dalam rilisnya, mereka meneguhkan komitmen untuk menjaga persatuan berlandaskan nilai tawasuth (moderat), tawazun (seimbang), tasamuh (toleran), dan i’tidal (adil). Nilai-nilai khas NU ini dianggap sebagai pondasi utama untuk mengokohkan “rumah besar” Nahdlatul Ulama.

Poin kritis dalam seruan tersebut adalah permohonan agar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan seluruh pemangku kepentingan segera mengadakan musyawarah. Mereka mendesak agar forum itu dilaksanakan dengan suasana yang jernih, tenang, dan terbuka untuk mencari jalan terbaik serta keputusan yang arif bagi kemaslahatan jam’iyyah dan warga NU.

“Kami mengapresiasi dan mendukung setiap upaya silaturahmi, tabayyun, serta dialog yang dipimpin oleh para *masyayikh*, kiai sepuh, dan ibu nyai,” bunyi salah satu poin pernyataan, menegaskan pentingnya peran para sesepuh dalam merajut kembali ukhuwah nahdliyyah.

Para pimpinan Banom ini juga menekankan pentingnya menjaga marwah organisasi dengan mengedepankan adab dan akhlak. Mereka mengajak semua pihak untuk menghindari ucapan maupun tindakan yang dapat menimbulkan kegaduhan, baik di internal maupun di ruang publik.

Harapan besar juga disampaikan kepada kepemimpinan PBNU agar senantiasa menjadi teladan dalam menjaga harmoni kehidupan organisasi serta mengutamakan kemaslahatan umat.

Secara internal, seluruh jajaran pimpinan Banom di semua tingkatan diinstruksikan untuk tetap fokus menjalankan program kerja dan memperkokoh khidmah (pengabdian) kepada NU dan masyarakat.

Seruan ditutup dengan ajakan kepada seluruh pimpinan pesantren, para mursyid, dan pengurus NU di semua lini untuk meningkatkan ikhtiar spiritual melalui dzikir, doa, dan munajat, memohon taufik dan hidayah dari Allah SWT agar segala persoalan dapat diselesaikan dengan cara yang bermartabat dan penuh hikmah.

Dokumen ini ditandatangani oleh H. Addin Jauharudin (GP Ansor), Muchamad Nabil Haroen (Pagar Nusa), M. Shofiyulloh Cokro (PMII), Irham Ali Saifuddin (SARBUMUSI), Muh Agil Nuruz Zaman (IPNU), Prof. Dr. KH. Ali Masykur Musa (JATMAN), dan Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin (ISNU).

Ekalavya

Leave A Reply

Your email address will not be published.