Rangkaian Kegiatan Kongres VI JQHNU, dari Penghargaan Tokoh sampai Bahsul Masail Qur’aniyah
RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Pimpinan Pusat Jam’iyatul Qurra’ wal Huffazh (JQH), badan otonom di bawah Nahdlatul Ulama, akan menyelenggarakan Kongres VI tahun 2024. Sebagai institusi permusyawaratan tertinggi, Kongres JQH NU akan menyusun sejumlah agenda strategis nasional yang menjadi bidang dan wilayah garapan JQH NU, dan merespon isu dan masalah nasional dan global dalam perspektif JQH NU.
”Kongres Insyaallah akan dibuka oleh Presiden RI, dan dihadiri juga oleh Rais Am PBNU dan Ketua Umum PBNU, dan dilaksanakan dari tanggal 26-28 Juni 2024, bertempat di Pesantren Sains Tebuireng, di Desa Jombok, Jombang, Jawa Timur,” ujar Ketua Umum PP JQH NU Saifullah Ma’shum melalui pres realesnya, Selasa (11/16/24).
Kongres akan diikuti oleh sekitar 850 peserta yang merupakan utusan Pengurus Pusat JQH NU, Pengurus Wilayah JQH NU, Pengurus Cabang JQH NU dan Pengurus Cabang Istimewa JQH NU di luar negeri.
Di forum kongres juga akan dilaksanakan penganugerahan penghargaan kepada 7 (tujuh) ulama /tokoh dan 7 (tujuh) lembaga pendidikan Al-Qur’an yang telah berjasa besar dan berdedikasi tinggi dalam memajukan pendidikan dan dakwah Al-Qur’an di Indonesia.
Selain itu, ada juga kegiatan seminar yang diselenggarakan pada tanggal 26 Juni 2024. Tema seminar: “Tantangan dan Strategi Dakwah Al-Qur’an di Era Digital”, dengan menghadirkan nara sumber:
a. Prof. Dr. KH. Nadirsyah Hosen, LLM, MA, Ph.D (Guru Besar Monash University Australia, Syuriah PCINU Australia)
b. Dr. Ainun Najib (pakar IT dari Universitas Teknologi Nanyang Singapura)
c. Dr. KH. Mustain Syafii (pakar Al-Qur’an/mudir Madrasatul Qur’an Tebuireng).
Peserta seminar: a. Pengurus JQH NU b. Pemerhati masalah sosial dan komunikasi media sosial c. Praktisi dakwah d. Masyarakat umum.
Bahsul Masail Qur’aniyah (BMQ)
Kongres juga diisi dengan Bahsul Masail Qur’aniyah (BMQ) yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2024, diikuti para ulama Al-Qur’an dan pengurus Majelis Ilmi JQH NU.
Paling tidak ada dua materi yang akan dibahas, yaitu belajar Al-Qur’an secara digital/online, dan melagukan Al-Qur’an dengan nagham ‘ajam, atau yang lebih dikenal dengan langgam nusantara.
Kegiatan Kongres VI JQH NU juga akan disemarakkan dengan kegiatan penunjang, yaitu: Haflah tilawatil Qur’an oleh qari’-qari’ah internasional dan Hiburan nasyid, dan Festival/bazar berbagai produk, terutama produk metode belajar Al-Qur’an, produk kaligrafi dan kaligrafi digital karya pengurus/anggota JQH NU, serta produk barang kreatif lain seperti souvenir, seni kuliner dan lain-lain. (JL/rls)