Kehidupan Beragama yang Moderat Jadi Pilar Penting Pembangunan Negara

0

RISALAH NU-ONLINE, Jakarta – Ketua Lembaga Ta’lif wan Nasyr Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTN PBNU) Ishaq Zubaedi Raqib Menjelaskan kehidupan beragama yang moderat menjadi pilar penting untuk pembangunan negara.

Ishaq Zubaedi menyampaikan hal tersebut saat membuka Workshop Moderasi Beragama dengan Tema Penguatan Moderasi Beragama untuk Masyarakat di Hotel Bintang Wisata Mandiri pada Selasa (10/12/2024).

“Moderasi beragama mejadi salah satu indikator penting, bahwa pembangunan di republik kita ini berjalan memenuhi unsur-unsur dari sejumlah kebutuhan bangsa Indonesia,” jelasnya.

Ishaq Zubaedi berpendapat bahwa moderasi beragama juga menjadi kunci penting terciptanya harmoni sosial yang dapat menjadi indikator pembangunan yang sudah tercapai.

“Moderasi ini lebih ditekankan pada masalah-masalah kehidupan beragama yang moderat ditengah-tengah kita, jika harmoni sosial terbentuk maka salah satu prasyarat untuk melanjutkan pembangunan itu sudah tercapai,” terangnya.

Ia menekankan, kehidupan beragama yang belum moderat akan mengakibatkan pembangunan yang sulit dicapai Negara Republik Indonesia.

Ishaq Zubaedi juga memaparkan bahwa moderasi agama merupakan program prioritas sejak pemerintahan kedua Presiden Joko Widodo sejak terbitnya Perarturan Presiden (PerPres) No.58 tahun 2023.

“Program Moderasi Agama seperti yang kita laksanakan pada siang hari ini adalah salah satu program Umutama, ungulan, prioritas, sejak beberapa pemerintahan terakhir kemudian pelaksanaanya semakin diperkuat di era kedua presiden Joko Widodo,” ungkapnya.

Dengan adanya Perpres tersebut, Ishaq Zubaedi lanjut menjelaskan bahwa pelaksanaan moderasi beragama saat ini jauh lebih terukur, terstandar, dan mudah untuk memberikan capaian-capain yang sudah dilakukan.

Workshop penguatan moderasi beragama ini diikuti oleh pelajar, mahasiswa, serta masyarakat umum dari berbagai kepercayaan.

Tiga orang narasumber memberikan perspektifnya dalam workshop penguatan moderasi beragama ini. Mereka adalah Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU KH Nurul Badruttamam, Kasubdit Pengembangan Akademik Dirjen Pendis Kemenag Imam Bukhori, serta

Ketua Majelis Tinggi Konghuchu Indonesia (MATAKIN) Jakarta Ws. Liliany Liem Lontoh.

Ekalavya

Leave A Reply

Your email address will not be published.