RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Otoritas Keagamaan Ukraina dari wilayah Krimea mengunjungi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat, Senin (16/12/2024).
Otoritas Keagamaan Ukraina yang hadir merupakan Mufti Administrasi Keagamaan Republik Otonomi Krimea Ayder Rustamov dan Presiden Kongres Dunia Tatar Krimea Refat Chubarov yang ditemani oleh Sekretaris Duta Besar (Dubes) Yulii Mykulych.
Kehadiran mereka disambut langsung oleh Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla dan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Ahmad Ginanjar Sya’ban.
Ayder dan Refat mendiskusikan hal terkait perdamaian Ukraina dengan Rusia. Wilayah Kremier sendiri adalah sebuah pulau yang terpisah dengan Pulau Ukraina sendiri dan berbatasan langsung dengan Rusia.
Refat menyampaikan tujuan kedatangan mereka ke Indonesia yakni mengabarkan bahwa keadaan di Krimea masih dalam peperangan. Hal yang menurutnya juga sama dirasakan oleh negara-negara yang tengah dilanda konflik seperti Suriah hingga Palestina.
Menanggapi hal tersebut, Gus Ulil mengatakan bahwa seluruh warga Indonesia dan khususnya warga NU sangat berharap terwujudnya perdamaian antara Ukraina dan Rusia.
“Terkait Perang Rusia dan Ukraina, kami dari warga indonesia dan khususnya NU mendorong segera perang ini berakhir di Ukraina dan Rusia sehingga tercipta perdamaian yang langgeng disana,” ujar Gus Ulil.
Ia juga menjelaskan konsep bernegara di Indonesia yang saling toleran dan tidak ada pertentangan antara agama dan negara. Sehingga, tidak ada perpecahan pendapat antara kebangsaan nasionalisme dengan agama sebagai akidah.
“Indonesia adalah negara nasional bukan agama tetapi kita berpandangan bahwa negara Indonesia secara esensi adalah negara yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam,” paparnya.
Senada, Ayder menginginkan terwujudnya perdamaian di negaranya sejak terjadinya peperangan di Ukraina bagian Krimea pada 2014 lalu.
“Sama seperti Gus Ulil, kami juga mengharapkan adanya perdamaian demi kehidupan yang baik antara Ukraina dan Rusia,” katanya. (Ekalavya).