RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH) RI KH Moch Irfan Yusuf (Gus Irfan) berharap penyelenggaraan haji tahun 2025 ini berjalan baik dan sukses sekarang hingga selesai musim haji. ”Kami berharap musim haji tahun ini berjalan baik,” ujarnya kepada Risalah NU Online saat di Jakarta, Kamis (25/5/2025).
Dikatakannya, pada tahun 2025 penyelenggaraan haji masih dilaksanakan oleh PPIH Kemenag dan BP Haji sebagai pendukung dan pengawas pelaksanaan. BP Haji baru akan menjadi penyelenggara ibadah haji secara penuh pada tahun 2026 mendatang.
”Kedepan, BPH berupaya menyelenggarakan ibadah haji yang terbaik dalam melayani jamaah, transparan, dan akuntabel,” tegas Gus Irfan.
Meski dalam penyelenggaraan haji ada masalah, namun masalah tersebut harus segera di tangani. Ia pun berujar sudah mewanti-wanti terkait pelaksanaan haji tahun 2025 agar memperhatikan banyak aspek yang mengutamakan jamaah, termasuk dalam hal visa.
“Ketika hari ini (pelaksanaan haji) ada carut-marut seperti ini, sebelumnya kita sudah peringatkan untuk hati-hati, jangan sampai ada masalah,” ujar Gus Irfan.
Gus Irfan menjelaskan saat rapat koordinasi panitia haji diadakan, pihak BPH telah berpesan untuk lebih berhati-hati dalam memutuskan menggandeng delapan syarikah, lantaran tahun ini merupakan kali pertama memaki multi syarikah.
“Delapan syarikah itu dengan harapan kita bisa mencegah monopoli oleh satu syarikah saja, kita tahu bagaimana ruwetnya penyelenggaraan haji,” jelasnya.
Menurutnya, sebelum mengusung konsep Syarikah, layanan Haji di wilayah Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) sepenuhnya dilakukan oleh Muassasah. Muassasah merupakan lembaga pemerintahan di Arab Saudi yang berfungsi layaknya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Indonesia.
Jamaah Haji asal Indonesia sendiri semula dilayani oleh Muassasah Asia Tenggara. Lalu pada tahun 2023 otoritas Haji Arab Saudi mulai mengenalkan konsep Syarikah, yang bertujuan memberikan layanan secara lebih profesional, mengingat pelaksananya adalah pihak swasta. Indonesia baru bekerja sama dengan 8 syarikah pada penyelenggaraan haji 2025. (Ekalavya)