RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PP IPPNU) bersama PandAI dan sejumlah mitra lainnya sukses menyelenggarakan webinar bertajuk “Perempuan PandAI Menulis” yang digelar secara daring melalui Zoom Meeting pada Selasa siang, 3 Juni 2025.
Ketua Umum PP IPPNU, Whasfi Velasufah, menyambut baik kolaborasi ini. Menurutnya, pemanfaatan kecerdasan buatan bukan lagi menjadi pilihan, melainkan kebutuhan. Ia berharap kegiatan ini mampu mendorong pelajar dan generasi muda, khususnya perempuan, untuk memaksimalkan AI sebagai alat bantu dalam berkarya.
“Diharapkan perempuan dapat berperan aktif, bukan hanya sebagai pengguna teknologi, tetapi juga sebagai pencipta karya. Saya berharap akan lahir lebih banyak penulis perempuan yang tidak hanya cakap menggunakan teknologi, tetapi juga membawa etika, kebenaran, dan kebermanfaatan dalam setiap tulisan,” ungkap Whasfi.
Meka Shafa, Consultant NU Care Global sekaligus CEO Ceriyos Consulting, turut memberikan sambutan dalam webinar ini. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memperkenalkan pemanfaatan AI dalam dunia penulisan, khususnya bagi rekanita IPPNU yang aktif di bidang jurnalistik dan kepenulisan.
“Kami berharap AI dapat menjadi jembatan dan peluang bagi para rekanita IPPNU untuk terus berkembang dan berkarya,” ujar Meka.
Webinar ini menghadirkan pembicara utama Lala Elmira, Founder One Day to Write sekaligus pengajar PandAI. Dalam pemaparannya, Lala membagikan pandangan dan pengalaman mengenai bagaimana perempuan dapat memanfaatkan teknologi AI untuk menciptakan karya tulis yang tidak hanya menarik secara estetika, tetapi juga bertanggung jawab secara etika dan informasi. Ia juga menekankan pentingnya memahami etika penggunaan AI serta teknik membuat prompt yang efektif.
Menurut Lala, kecanggihan teknologi seharusnya disikapi secara seimbang, tidak ditolak mentah-mentah, tetapi juga tidak dijadikan satu-satunya tumpuan dalam proses kreatif. “Perkembangan zaman adalah sesuatu yang tidak terelakkan. Jangan sampai anti, tapi jangan juga sampai mengandalkan AI 100%,” terang Lala.
(Anisa).