RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) RI membuka seleksi pra kualifikasi untuk Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Internasional khusus penyandang disabilitas netra. Gelaran MTQ ini terbuka bagi para penghafal Al-Qur’an tunanetra dari berbagai negara.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag Abu Rokhmad menyebut MTQ Internasional ini bukan sekadar ajang lomba, melainkan bentuk kepedulian negara terhadap para hafiz penyandang disabilitas netra.
“Tujuan dari MTQ ini untuk memberikan ruang tampil di panggung internasional bagi para penghafal Al-Qur’an disabilitas netra, sekaligus memuliakan mereka melalui cara menumbuhkan semangat kompetisi,” ujar Abu kepada Risalah NU, Rabu (15/7/2025).
Penyelenggaraan MTQ Internasional Disabilitas Netra ini merupakan kerja sama Kemenag RI dengan Liga Muslim Dunia dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Nasional.
MTQ Internasional bagi penyandang disabilitas netra ini terdiri atas lima cabang lomba, disesuaikan dengan usia dan tingkat hafalan peserta, yakni:
1. Hafalan 30 juz dan Nadhom Al-Muqaddimah Al-Jazariyyah (maksimal usia 25 tahun),
2. Hafalan 30 juz tanpa nadhom (maksimal usia 25 tahun),
3. Hafalan 20 juz (maksimal usia 18 tahun),
4. Hafalan 10 juz (maksimal usia 12 tahun),
5. Hafalan 5 juz (maksimal usia 10 tahun).
Untuk mendaftar seleksi pra-kualifikasi, peserta wajib mengunggah sejumlah dokumen saat mendaftar, antara lain: akta kelahiran atau KTP, foto paspor, sertifikat hafalan, video murottal Al-Qur’an dengan durasi maksimal lima menit, serta surat rekomendasi dan sertifikat lisensi Al-Qur’an jika ada.
Seluruh dokumen tersebut diunggah melalui tautan pendaftaran https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdZuLjNxv0Nik-cl4mgG0GtEe1FnHfuVicDjuiP-9A9eKlERg/viewform. Batas akhir pendaftaran hingga Kamis, 31 Juli 2025.
Abu Rokhmad berharap kompetisi ini dapat menjadi wujud komitmen Islam terhadap inklusivitas.
“Kami ingin ajang ini menjadi motivasi bagi para hafiz disabilitas netra, serta memperluas ruang partisipasi mereka dalam dakwah dan kehidupan publik,” ujarnya.
Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi, menjelaskan teknis dan mekanisme penyelenggaraan seleksi akan dilakukan secara daring via zoom.
“Seleksi pra kualifikasi akan dilaksanakan secara daring melalui Zoom, agar peserta dari seluruh dunia bisa mengikuti tanpa hambatan geografis,” jelasnya.
Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui narahubung 0823-3176-5507 (Aifi).
Ekalavya