RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., memberikan apresiasi tinggi kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI atas peluncuran program Madrasah Layak Belajar (MLB), sebagai bentuk kepedulian terhadap peningkatan kualitas pendidikan di madrasah.
Program ini resmi diluncurkan di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta, Selasa (5/8/2025). Turut hadir, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., jajaran Pimpinan BAZNAS RI, perwakilan Bidang Pendidikan Ormas Islam, Kepala Kanwil Kemenag RI Seluruh Indonesia, Pimpinan BAZNAS Provinsi/Kab/Kota Seluruh Indonesia, dan Kepala Madrasah Ibtidaiyah Seluruh Indonesia (secara hybird).
Dalam sambutannya, Menag Nasaruddin menilai peluncuran program MLB menjadi bukti nyata kepedulian BAZNAS terhadap pemerataan akses pendidikan berkualitas, terutama di lingkungan madrasah. Ia menekankan, siswa madrasah adalah bagian dari anak bangsa yang punya hak pendidikan yang sama sebagaimana siswa di sekolah umum.
“Kenapa BAZNAS sangat peduli terhadap madrasah? Karena murid-murid yang sekolah di madrasah itu adalah anak-anak bangsa, anak-anak yang punya hak dan kewajiban yang sama dengan anak-anak yang belajar di sekolah. Tidak boleh ada diskriminasi,” ujar Menag Nasaruddin.
Ia juga menyoroti kesenjangan fasilitas antara sekolah umum dan madrasah yang masih sering terlihat nyata di lapangan. Dalam ilustrasinya, Menag menggambarkan adanya sekolah negeri yang dibangun megah dengan dana negara, sementara di sisi lain, terdapat madrasah yang masih kekurangan sarana dasar seperti atap yang layak dan laboratorium.
“Seringkali kita melihat pemandangan yang tidak elok, di seberang jalan ada tempat belajar yang megah dibangunkan oleh negara, tapi di sisi lain, ada anak-anak yang sekolah di madrasah dengan atap bocor, tanahnya di emperan masjid, perpustakaannya ala kadarnya. Tidak boleh ada diskriminasi,” ungkapnya.
Menag juga menyampaikan apresiasi khusus terhadap kepemimpinan BAZNAS RI di bawah Ketua Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., yang dinilai mampu membawa institusi tersebut mencapai peningkatan baik dari sisi kuantitas maupun kualitas pendayagunaan zakat.
“Kita bangga memiliki Ketua BAZNAS yang kuantitas capaiannya menukik ke atas. Saya kira bukan cuma kuantitasnya, tetapi juga kualitas. Kemampuan person-person BAZNAS yang mendukung ini sangat luar biasa,” ujarnya.
Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa madrasah yang dipilih BAZNAS sebagai penerima manfaat program MLB adalah mereka yang benar-benar membutuhkan dan layak dibantu.
“Saya sependapat dengan pimpinan BAZNAS bahwa madrasah yang tidak mendapatkan manfaat dari BAZNAS adalah mereka yang memang tidak pantas mendapatkan itu. Kami yakin madrasah yang mendapat manfaat dari BAZNAS adalah pilihan yang tepat,” tegas Menag.
Program Madrasah Layak Belajar sendiri merupakan bantuan stimulan dari BAZNAS untuk mendorong partisipasi madrasah dan masyarakat dalam pengembangan fasilitas pendidikan. Bantuan ini tidak dimaksudkan untuk sepenuhnya mencukupi kebutuhan madrasah, melainkan menjadi pemantik peran aktif masyarakat dan lembaga madrasah dalam memperbaiki kondisi lembaganya.
Turut hadir, Dirjen Pendidikan Islam Prof. Dr. H. Suyitno, M.Ag., dan Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah Prof. Dr. Hj. Nyayu Khodijah, M.Si. Acara ini juga diikuti secara hybrid oleh Kepala Kanwil Kemenag, Pimpinan BAZNAS Daerah, dan Kepala Madrasah Ibtidaiyah dari seluruh Indonesia. (hud/adv).