RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memaparkan bahwa APBN 2026 menjadi arsitektur anggaran yang dirancang untuk mewujudkan Indonesia yang tangguh, mandiri, dan sejahtera, dengan fokus pada penguatan ketahanan di bidang pangan, energi, ekonomi, dan pertahanan.
“Arsitektur APBN 2026 adalah implementasi dari visi dan misi saya bersama saudara Wakil Presiden yang diarahkan untuk mewujudkan Indonesia yang tangguh, mandiri, dan sejahtera. Ketangguhan adalah fondasi terciptanya kemandirian dan kesejahteraan rakyat. Kita akan perkuat ketahanan di bidang pangan, energi, ekonomi, dan pertahanan,” ujarnya saat pidato kenegaraan penyampaian RUU APBN 2026 beserta Nota Keuangan pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI Tahun Sidang 2025–2026, di Gedung Nusantara, Jakarta, pada Jumat, (15/08).
Presiden Prabowo menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam untuk kepentingan rakyat, memperluas hilirisasi, menciptakan lapangan kerja, dan memaksimalkan nilai tambah di dalam negeri. Pemerataan pembangunan, kata Presiden, akan dilakukan dari Sabang sampai Merauke, dengan pemerataan akses pendidikan dan kesehatan bagi seluruh anak bangsa.
Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia berhasil menjaga stabilitas ekonomi di tengah tata kelola dunia yang berubah drastis, tensi geopolitik memanas, perang fisik, hingga perang tarif yang mengancam ekonomi global. Dengan dukungan seluruh komponen bangsa, pemerintah mampu melindungi rakyat, menjaga layanan publik tetap berjalan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang positif.
“Ekonomi triwulan kedua 2025 tumbuh 5,12 persen year on year, membaik dari triwulan pertama 4,87 persen. Ekspor kita tumbuh kuat 10,67 persen, nilai tambah dari hilirisasi menjadi penyumbang terbesar kuatnya ekspor kita,” ungkap Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga menyampaikan capaian penurunan tingkat pengangguran menjadi 4,76 persen dan kemiskinan ke level terendah dalam sejarah, yaitu 8,47 persen. Inflasi juga berhasil ditekan di kisaran 2,4 persen untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Inilah bukti nyata, dengan kerja keras dan kesungguhan, kita mampu memperjuangkan nasib jutaan rakyat Indonesia untuk hidup lebih sejahtera,” ucapnya.
Sejumlah program prioritas, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah menjangkau 20 juta penerima manfaat, Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang mencapai lebih dari 17 juta penerima, serta pembentukan 80 ribu Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih, menjadi bagian dari strategi pemerataan ekonomi. Selain itu, di tengah gejolak global, APBN 2026 juga dirancang untuk menjaga stabilitas ekonomi dan melindungi rakyat melalui stimulus ekonomi, jaring pengaman sosial, serta dukungan terhadap dunia usaha.
Presiden Prabowo turut menyampaikan sejumlah capaian diplomasi ekonomi, termasuk keberhasilan menurunkan tarif bilateral dengan Amerika Serikat dari 32 persen menjadi 19 persen, serta menyelesaikan perundingan Indonesia–Uni Eropa CEPA setelah 10 tahun.
“Kita ingin mempertahankan kepentingan nasional kita di panggung global, berdiri sama tegak dengan semua negara,” tegasnya.
Perangi Kemiskinan dengan Pendekatan Holistik
Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemerintahannya berkomitmen untuk memerangi kemiskinan melalui pendekatan holistik. Salah satu langkah strategis pemerintah yakni dengan membentuk sistem data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN).
“Kami pastikan program-program pemerintah untuk masyarakat miskin tepat sasaran. Dengan DTSEN kami menjaring siapa yang berhak menerima manfaat. Sebelumnya kami dapat laporan bahwa masih ada orang kaya yang menikmati subsidi rakyat. Dengan sekarang kita ingin tepat sasaran,” ucap Presiden.
Menurut Presiden, salah satu upaya dalam memutus rantai kemiskinan absolut yakni melalui pendidikan dengan pembentukan sekolah rakyat. Kepala Negara mengatakan bahwa pemerintah telah membangun dan membuka 100 sekolah rakyat yang diperuntukkan bagi masyarakat dari desil terbawah.
“Mereka kita asramakan. Mereka kita berdayakan dengan kualitas pendidikan yang baik. Ini adalah untuk memutus rantai kemiskinan. Anak-anak yang miskin, kalau orang tuanya miskin, mereka tidak perlu untuk terus miskin. Ini yang kita telah upayakan dan ini sedang kita kerjakan sekarang,” katanya.
Selain sekolah rakyat, pemerintah juga mendorong pembentukan sekolah unggul Garuda dan sekolah unggul Garuda transformasi untuk mengejar ketertinggalan di bidang sains dan teknologi. “Rencananya 20 (sekolah unggul garuda) dan akan ada 80 sekolah unggul Garuda transformasi. Sekolah-sekolah yang sudah ada ikut dalam program ini. Dan kami juga akan menambah SMA Taruna Nusantara Terintegrasi di seluruh pelosok negeri,” tambahnya.
Sementara itu untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis, Presiden menyampaikan rencana penambahan program studi di fakultas kedokteran di seluruh Indonesia. “Untuk mengatasi kekurangan dokter dan dokter spesialis tahun ini akan dibuka 148 Prodi di 57 fakultas kedokteran di seluruh Indonesia, terdiri dari 125 Prodi spesialis dan 23 Prodi subspesialis. Kita juga akan tambahkan 25 Prodi umum dan Prodi gigi serta meningkatkan kuota mahasiswa kedokteran yang mendapat beasiswa,” ujar Presiden.
Lebih lanjut, Kepala Negara menjabarkan upaya peningkatan kualitas pendidikan yang diwujudkan dengan melakukan renovasi lebih dari 13 ribu sekolah dan 1.400 madrasah. Selain itu, pemerintah juga berupaya mendukung proses pembelajaran dengan mendistribusikan layar pintar kepada sekolah-sekolah hingga ke pelosok negeri. (hud/setpres)