RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Tenaga Ahli Menteri Bidang Lintas Sektor Kepemudaan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Wildanshah, menekankan pentingnya pemuda untuk tidak hanya terfokus pada masalah, tetapi juga berorientasi pada potensi yang dimiliki. Hal ini ia sampaikan dalam Townhall Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) 2025 bertema “Pemuda Bicara, Daerah Berdaya” di Hotel Luminor Pecenongan, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/25).
“Anak-anak yang tawuran itu bisa dicari potensinya. Hobinya apa. Ketika mereka sudah sibuk dengan potensinya, apakah akan terpikir untuk tawuran? Kan enggak,” kata Wildanshah.
Ia menambahkan, paradigma melihat pemuda semestinya tidak hanya berhenti pada apa yang menjadi masalah atau kebutuhan. “Kita bisa menawarkan basis alternatif lain dalam membuat program yang efisien, yakni berbasis pada potensi dan aset yang dimiliki tiap organisasi,” ujarnya.
Wildanshah juga menyoroti soal pendanaan. Menurutnya, hal itu tidak seharusnya menjadi kendala utama dalam mengembangkan kegiatan kepemudaan. “Untuk mendapatkan pendanaan sebenarnya sangat mudah apabila organisasi punya reputasi baik dan program kerja yang menarik. Pemuda bisa menawarkan ke privat sektor dan filantropi,” jelasnya.
(Anisa).