Eks Wapres Ingatkan Distorsi Pemahaman yang Rusak Reputasi Pesantren

0

RISALAH NU ONLINE, JAKARTA — Kamis (18/09), Wakil Presiden Indonesia peride 2019- 2024, KH. Ma’ruf Amin mengingatkan adanya distorsi pemahaman di masyarakat yang kerap mengaitkan pesantren dengan kasus-kasus negatif, termasuk kekerasan seksual. Ia menilai stigma tersebut berpotensi merusak reputasi pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang selama ini berkontribusi besar bagi bangsa.

“Pesantren yang sebenarnya adalah lembaga kredibel, sejak dulu melahirkan tokoh-tokoh bangsa, ikut berjuang dalam kemerdekaan, bahkan hingga kini mencetak pemimpin, ada yang menjadi menteri. Bukan pesantren yang tidak jelas, lalu disalahpahami,” ujar Kiai Ma’ruf Amin dalam Pembukaan Rakernas Ayo Mondok, di Jakarta Barat.

Menurut Kiai Ma’ruf, pesantren selama ini bukan hanya pusat pendidikan agama, tetapi juga pemberdayaan ekonomi masyarakat. Ia menegaskan, framing buruk yang muncul akibat ulah oknum tidak boleh menutupi kiprah pesantren yang nyata.

“Jangan sampai ada kesan seolah pesantren itu tempat praktik menyimpang. Itu justru bisa merugikan pesantren yang sudah dipercaya dan berkiprah lama,” tegasnya.

Untuk menjaga reputasi, Kiai Ma’ruf Amin mendorong adanya mekanisme pengawasan yang lebih kuat. Lembaga independen, katanya, bisa dilibatkan agar potensi penyimpangan terdeteksi sejak dini.

Lebih jauh, ia juga menekankan pentingnya pesantren terus berbenah, meningkatkan kualitas pendidikan, serta menguatkan kemandirian ekonomi agar tetap relevan dengan kebutuhan zaman.

“Pesantren harus bangkit bersama membangun jaringan, menjadi pusat pendidikan ulama besar sekaligus pusat pemberdayaan ekonomi umat,” katanya. (Anisa).

Leave A Reply

Your email address will not be published.