Ketua PBNU Tegaskan Dukungan Palestina Harus Diikuti Komitmen Batas Wilayah yang Jelas

0

RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang digelar di New York, Amerika Serikat sepanjang bulan September 2025 kembali mengetengahkan gagasan Solusi Dua Negara untuk perdamaian Palestina.

Pada pembukaan Debat Majelis Umum Selasa (23/9/2025) lalu, Presiden RI Prabowo Subianto mendapat urutan ketiga untuk menyampaikan pidatonya setelah Brazil dan Amerika Serikat.

Dalam pidato tersebut, Presiden Prabowo kembali menegaskan konsistensi Indonesia dalam mendukung kedaulatan Palestina melalui gagasan Solusi Dua Negara.

Menanggapi hal ini, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahmad Suaedy, menegaskan bahwa pengakuan kemerdekaan Palestina oleh mayoritas negara anggota PBB harus segera diikuti dengan dukungan konkret terhadap perundingan batas wilayah. Tanpa komitmen ini, Solusi Dua Negara berpotensi menciptakan medan konflik baru di masa depan.

“Selamat kepada Palestina dan rakyat Palestina karena memperoleh mayoritas dukungan. Ini adalah solusi yang paling memungkinkan. Hanya saja, memang masih harus dibicarakan tentang batas negara,” ujar Suaedy kepada Risalah NU, Kamis (25/9/2025).

Ia menekankan bahwa penetapan batas negara merupakan isu terpenting dan paling alot pascapengakuan.

“Yang terpenting bagaimana kebijakan setelah gagasan Solusi Dua Negara ini. Kalau saya pribadi, inginnya kembali ke batas wilayah yang dulu, yaitu batas tahun 1948 saat wilayah Israel tidak sebesar saat ini,” tegasnya. Menurut Suaedy, sejarah konflik antarnegara seringkali berakar pada sengketa batas wilayah. Oleh karena itu, dukungan kemerdekaan harus paralel dengan dukungan untuk batas wilayah yang adil.

“Negara-negara yang mendukung kemerdekaan Palestina sekarang harus konsisten dengan dukungan terhadap batas wilayah ini. Kalau mereka hanya mendukung merdeka tetapi tidak mendukung kembalinya batas wilayah, itu sama dengan membiarkan peluang terciptanya medan perang baru,” paparnya.

Mengenai peluang realisasi, Suaedy optimis dengan dukungan mayoritas global, meski menghadapi hambatan. Ia menyerukan tekanan global yang konsisten, termasuk kepada Amerika Serikat, untuk memaksa Israel mematuhi perundingan batas wilayah yang adil. Tanpa tekanan itu, peluang kesepakatan yang berkelanjutan akan tetap kecil.

Ekalavya

Leave A Reply

Your email address will not be published.