Pesantren Diminta Evaluasi Keselamatan Gedung, RMI PBNU Gandeng Fakultas Teknik Sipil

0

RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Pasca musibah ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau seluruh pesantren di Indonesia untuk melakukan evaluasi terhadap kondisi fisik gedung. Langkah ini dilakukan guna mengantisipasi terjadinya peristiwa serupa yang dapat membahayakan keselamatan santri.

“Dalam konteks keselamatan santri, tentu kami menghimbau para pengasuh dan pengurus pesantren untuk memeriksa gedung-gedung yang ada,” ujar Ketua RMI PBNU, KH Hodri Arief kepada Risalah NU pada Rabu, (08/10/25).

Beliau menyebut, RMI telah memulai pembicaraan dengan fakultas teknik sipil untuk memberikan pendampingan teknis bagi pesantren, baik dalam pembangunan baru maupun perbaikan bangunan yang sudah ada.

Sebelumnya beliau pun menyampaikan bahwa mayoritas pesantren selama ini berupaya memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana secara mandiri, dengan kemampuan terbatas.

“Saat ini ada 42 ribu pesantren, tak kurang dari 28 ribu di antaranya menyatakan diri berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama. Selama ini pesantren nyaris semuanya secara mandiri berusaha menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, dalam arti nyaman dan aman untuk santri,” ujar Kiai Hodri.

Kondisi ini kerap membuat aspek keamanan bangunan belum sepenuhnya optimal. Karena itu, beliau menegaskan perlunya kolaborasi berbagai pihak dalam memperkuat fasilitas pendidikan di pesantren.

“Musibah yang terjadi di Pondok Pesantren Al-Khoziny perlu dilihat sebagai teguran kepada semua pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pendidikan secara umum,” katanya.

(Anisa).

Leave A Reply

Your email address will not be published.