PBNU Dukung Pembangunan Universitas untuk Muslim Minoritas Kamboja

0

RISALAH NU-ONLINE, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan komitmennya untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan tinggi bagi komunitas Muslim di Kamboja. Dukungan ini diwujudkan melalui kerja sama dengan Pemerintah Kamboja dalam pembangunan perguruan tinggi serta pemberian beasiswa.

Rencana kolaborasi ini dibahas dalam pertemuan antara jajaran PBNU dan Menteri Senior Urusan Agama Kamboja, Oknha Datuk Othsman Hassan, di Jakarta, Kamis (23/10/2025).

Ketua PBNU, KH Ulil Absar Abdalla (Gus Ulil), menyatakan bahwa pihaknya akan membantu proses berdirinya universitas tersebut, mulai dari perencanaan kurikulum hingga pengembangan sumber daya manusia.

“Mereka sudah menyediakan lahan sekitar 40 hektar di keluar kota Phnom Penh ibukota kamboja, dan ya kita akan membantu proses berdirinya universitas ini. Minimal kita membantu dari penyusunan kurikulumnya, penggunaan sumberdaya manusianya, dan seterusnya. Ketum juga menyambutnya dengan cukup positif,” paparnya.

Selain pembangunan kampus, PBNU juga akan mengupayakan beasiswa bagi mahasiswa Kamboja untuk menimba ilmu di Indonesia. Program beasiswa ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk memperkuat jaringan pendidikan Islam di Asia Tenggara.

“insyaallah kita akan mengusahakan beasiswa bagi para mahasiswa muslim dari Kamboja. Mereka berkepentingan untuk mengirim mahasiswa muslim ke Indonesia yang akan belajar ilmu-ilmu keislaman dan juga ilmu ilmu yang bersifat umum,” ujar Gus Ulil.

Dalam implementasinya, PBNU akan melibatkan dua universitas di bawah naungannya, yaitu Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) dan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, yang dinilai memiliki pengalaman dalam mengelola pendidikan tinggi berbasis keislaman.

Di sisi lain, Menteri Othsman Hassan menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat PBNU. Ia menjelaskan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk menjawab tantangan akses pendidikan tinggi bagi populasi Muslim minoritas di Kamboja yang berjumlah sekitar 800 ribu jiwa.

“Bila (anak-anak) setelah sekolah (atau tamat sekolah), kita kurang universitas di Kamboja, kita belum ada (universitas), bagi peluang-peluang untuk budak (anak) continue sekolah yang sip di negara Jiran, macam Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura,” ungkapnya.

“Jadi kami ingin dapatkan satu universitas di Kamboja untuk kita kerja bersama-sama, untuk kita memberikan peluang masyarakat Islam di Kamboja,” pungkasnya.

Ekalavya

Leave A Reply

Your email address will not be published.