Dubes RI untuk Maroko Bahas Peluang Kerja Sama Multisektor, NU Jadi Prioritas Bidang Pendidikan

0

RISALAH NU-ONLINE, JAKARTA –Potensi kerja sama di berbagai sektor antara Indonesia dan Kerajaan Maroko dinilai sangat besar dan prospektif. Hal ini diungkapkan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Maroko dan Mauritania, Yuyu Sutisna, dalam silaturahminya dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Pertemuan yang berlangsung di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, pada Rabu (12/11/2025) itu tidak hanya mempererat hubungan diplomatik, tetapi juga membuka peluang kolaborasi yang lebih strategis dan terfokus.

Dubes Yuyu menyoroti beberapa sektor kunci yang dapat memperkuat hubungan bilateral kedua negara. “Saat ini cukup besar yang bisa di kerja sama kan di bidang perdagangan karena ekspor CPO (crude palm oil/minyak kelapa sawit) kita ke sana juga sangat besar termasuk ke Mauritania,” katanya.

Lebih lanjut, ia memaparkan potensi kerja sama di sektor sumber daya alam. “Di sana itu cadangan fosfat terbesar di dunia ada di sana. Kita tahu fosfat ini sebagai bahan baku dari pembuatan pupuk saat ini. Nah, itu kita sangat membutuhkan,” jelas Yuyu. Selain dua sektor utama tersebut, ia juga menyebut peluang di bidang investasi, serta sosial budaya masih sangat terbuka lebar.

Penguatan Kerja Sama Pendidikan NU-Maroko Jadi Fokus

Di tengah luasnya peluang multisektor tersebut, kerja sama di bidang pendidikan, khususnya dengan Nahdlatul Ulama, menjadi agenda prioritas yang mendapatkan perhatian khusus. Dalam pertemuan dengan Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, Dubes Yuyu berkomitmen untuk memfokuskan dan mengembangkan program yang sejalan dengan visi NU.

“Saya mendiskusikan dengan beliau terkait kerja sama khususnya NU dengan Maroko. Kami sudah menangkap keinginan beliau. Jadi, beliau menginginkan terfokus kepada apa yang dibutuhkan dan sejalan dengan Nahdlatul Ulama seperti itu,” ujar Yuyu.

Komitmen ini diwujudkan dengan melanjutkan program beasiswa yang telah berjalan. “Selama ini, kerja sama sudah jalan dan NU mendapat dalam tanda petik di sana (Maroko) tempat yang baik di pemerintahan sana. Terbukti sudah mengirim untuk beasiswa dari sini ke sana dan tahun ini bisa mengirim 24 mahasiswa dari NU,” ujar Yuyu.

Ke depan, ia berjanji untuk tidak hanya menambah kuota, tetapi juga memastikan relevansi bidang studi. “Ke depan saya usahakan untuk bisa menambah mahasiswa tersebut. Namun, tadi itu baik jurusannya atau fakultasnya yang sejalan dengan konsep dari NU,” imbuhnya.

Kunjungan Dubes Yuyu ini menandai langkah strategis untuk membangun fondasi yang lebih kokoh, dengan menjadikan NU sebagai mitra utama dalam mengembangkan hubungan Indonesia-Maroko, yang telah dibangun sejak era Presiden Soekarno, ke level yang lebih produktif dan saling menguntungkan.

Ekalavya

Leave A Reply

Your email address will not be published.