PBNU Ajak Satu Juta Keluarga NU Ulurkan Bantuan Korban Bencana

0

RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara resmi meluncurkan sebuah gerakan bernama “Solidaritas 1 Juta Keluarga NU untuk Korban Bencana Alam” melalui platform filantropi NU Online.

Langkah ini bukan sekadar peluncuran website, melainkan deklarasi sebuah gerakan kemanusiaan yang melibatkan segenap elemen masyarakat nahdliyyin.

Di hadapan para hadirin, Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, membuka peluncuran dengan doa.

“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim Allahumma sholli ala Muhammad, kita luncurkan platform filantropi NU,” ujarnya di PBNU, Selasa (9/12).

Gus Yahya, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa gerakan ini adalah wujud nyata solidaritas warga NU.

“Gagasannya adalah kita ingin memobilisasi keluarga-keluarga NU untuk berpartisipasi menyumbangkan bagi Penanggulangan bencana ini. Kira-kira satu keluarga kita harapkan bisa berkontribusi Rp20 ribu per keluarga,” ucapnya.

Ia menekankan pentingnya kebersamaan seluruh struktur organisasi NU. “NU harus memberikan kontribusi yang luar biasa lagi secara lebih luas dan nasional,” tambahnya.

Di lapangan, respons terhadap berbagai musibah, terutama di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara, telah berjalan. Moesafa, Sekretaris LAZISNU PBNU, melaporkan bahwa Tim NU Peduli telah bergerak cepat. “Kami, NU Peduli yang terdiri dari semua lembaga dan badan otonom di bawah lingkungan NU memberikan peran serta di bencana Sumbar, Sumut, dan Aceh dengan mendirikan banyak posko di tiga provinsi yang ada,” jelasnya.

Bantuan berupa sembako, pakaian, air mineral, dan obat-obatan telah didistribusikan.

“Hingga per 7 Desember 2025, kami telah menghimpun Rp556 juta dari berbagai platform dan sementara ini kita telah distribusikan Rp225 juta,” terang Moesafa. Penyaluran akan terus berlanjut.

“Ini akan terus kami salurkan ke daerah bencana. Tindak lanjut strategis selalu melakukan penggalangan, melanjutkan distribusi dan efisiensi situasi dengan langkah yang ada,” imbuhnya.

Lebih dari sekadar bantuan material, pendampingan kesehatan dan psikologis juga menjadi perhatian.

Kurniasih Zulhadji dari LPBI PBNU menyampaikan, “kami telah memberikan pengobatan gratis yang bekerja sama dengan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Sumut dengan memberikan obat-obatan, susu, popok, dan pembalut wanita.”

Ke depan, pendampingan psikososial akan ditingkatkan. “Kami akan bekerjasama dengan pemerintah Australia dalam pendampingan psikososial support untuk anak dan perempuan,” ujar Kurniasih.

Ekalavya

Leave A Reply

Your email address will not be published.