RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan bahwa seluruh tugas pelayanan publik dan program kemanusiaan tidak boleh terhenti, meski organisasi tengah menghadapi ketegangan internal.
Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyampaikan bahwa forum yang sebelumnya diselenggarakan untuk Rapat Pleno, sepakat dialihkan menjadi rapat koordinasi, dengan penekanan khusus pada keberlanjutan kerja-kerja organisasi.
“Semua juga sepakat bahwa di tengah-tengah masalah organisasional yang sedang terjadi ini, tugas-tugas dan pekerjaan-pekerjaan tidak boleh berhenti,” tegasnya di Gedung PBNU, Kamis, (11/12/25).
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah laporan program dipaparkan, termasuk respons cepat NU terhadap bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Tim gabungan LPBI NU, LAZISNU, NU Care, serta lembaga terkait telah mengumpulkan lebih dari Rp1 miliar dalam beberapa hari terakhir, dan diperkirakan mendapat tambahan lebih dari Rp2 miliar. Posko penanganan di lapangan juga terus bertambah.
Selain penanganan bencana, PBNU memastikan program strategis lain tetap berjalan, seperti Makan Bergizi Gratis yang sudah mencapai lebih dari 500 titik SPPG berizin, program Sekolah Manajemen Pesantren, serta pengelolaan 400 ribu hektare lahan pertanian warga NU. Semua unit diminta bekerja tanpa gangguan.
Meski mengakui adanya persoalan organisasi, Gus Yahya menegaskan komitmen PBNU untuk menyelesaikannya melalui mekanisme yang sah tanpa mengganggu pelayanan masyarakat. Beliau bahkan menargetkan Rapat Pleno akan segera dijadwalkan ulang sesuai ketentuan organisasi.
“Kita optimis akan ada jalan keluar. Tapi apa pun masalahnya, kerja-kerja organisasi harus terus berjalan,” ujar Gus Yahya.
(Anisa).