Gelaran Halaqah PBNU: Revitalisasi Tradisi Keilmuan untuk Menjawab Problem Kekinian

0

RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Dalam upaya menghidupkan kembali ciri khas Nahdlatul Ulama, Ketua PBNU KH Miftah Faqih menegaskan pentingnya revitalisasi tradisi halaqah keilmuan. Hal ini disampaikannya saat membuka secara langsung Halaqah Forum Lembaga dan Banom PBNU yang digelar Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU di Jakarta Pusat, Sabtu (13/12/2025).

“Patut kita syukuri kita bisa menghidupkan, melakukan revitalisasi citra utama dari Nahdlatul Ulama itu dengan halaqah keilmuan,” ujar Kiai Miftah Faqih.

Ia menjelaskan bahwa konsep halaqah dalam NU adalah duduk bersama dalam suasana santun namun serius membahas persoalan aktual. Sebagai organisasi kebangkitan ulama, NU, menurutnya, menghimpun para kiai yang tidak hanya mendalami ilmu agama, tetapi juga harus peka terhadap masalah umat di setiap zaman.

“Kiai sejati adalah faqihun fi ulumiddin wa faqihun bimasaili arroiyyah, memahami permasalahan agama dan bertanggung jawab memahami segala macam persoalan yang dialami oleh masyarakat,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Kiai Miftah Faqih juga mengingatkan pentingnya mencari keberkahan dalam setiap aktivitas keilmuan. “Kita selalu mengharapkan kebarokahan. Segala sesuatu tidak akan pernah bisa kita dapatkan barokah kecuali setidaknya dengan tiga hal,” ujarnya. Ketiga hal tersebut adalah ilmu yang dipahami, niat yang tulus, serta keikhlasan dalam pelaksanaannya. Halaqah pun secara resmi dibuka dengan pembacaan tawassul yang dipimpin oleh Kiai Miftah Faqih.

Sementara itu, Ketua RMI PBNU KH Hodri Ariev, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa halaqah merupakan tradisi kental NU yang memfasilitasi pertukaran pikiran sebagai bentuk khidmah kepada jama’ah dan jam’iyyah.

“Kegiatan ini tak lain untuk tetap merawat pemikiran rasional dan khidmah kepada jama’ah dan jam’iyyah Nahdlatul Ulama,” ujarnya.

Kiai Hodri menuturkan bahwa forum ini rencananya akan menjadi serial kegiatan di mana lembaga dan badan otonom (banom) PBNU akan bergiliran menjadi tuan rumah. Mengenai pemilihan tema “Mengupas Hujjah KH Afifuddin Muhajir” pada halaqah perdana ini, ia menjelaskan tujuannya adalah untuk mendalami buah pemikiran sang ahli ushul fiqih dari berbagai perspektif yang dapat memperkaya khazanah keilmuan.

“Membedah Hujjah KH Afifuddin Muhajir tak lain adalah untuk meningkatkan pemahaman kita mengenai pemikiran fikih beliau,” ujar Kiai Hodri.

Halaqah yang dituanrumahi RMI PBNU ini juga menampilkan paparan dari Pengurus Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU Kholili Kholil dan Katib Syuriah PBNU KH Ahmad Nadhif Abdul Mujib. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah rutin dalam merespons berbagai hal aktual dengan pendekatan keilmuan yang khas NU.

Ekalavya

Leave A Reply

Your email address will not be published.