RISALAH NU ONLINE, JAKARTA — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dan Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat meluncurkan programKado untuk Guru Ngaji dan Pekerja Sektor Informal: Perlindungan Sosial dan Pemunuhan Hak Dasar untuk Masyarakat. PBNU menargetkan 200.000 guru ngaji di seluruh Indonesia sebagai penerima kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), mengatakan program tersebut merupakan bentuk ikhtiar kolaboratif antara NU dan pemerintah untuk memastikan layanan kesejahteraan negara benar-benar dapat diakses oleh masyarakat yang membutuhkan.
“Alhamdulillah, hari ini PBNU bersama BPJS dan Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat meluncurkan program jaminan sosial dari BPJS untuk para guru ngaji dan pekerja informal,” ujar Gus Yahya di Jakarta, Selasa (23/12/25).
Melalui kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dengan skema Pekerja Bukan Penerima Upah (BPU), guru ngaji akan memperoleh sejumlah hak dan manfaat perlindungan, antara lain Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
Pada kegiatan peluncuran ini, dilakukan penyerahan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan secara simbolik kepada 500 guru ngaji dari wilayah se-Jabodetabek, Jawa Barat dan Banten sebagai penanda dimulainya program secara nasional.
Program tersebut merupakan tindak lanjut dari amanat Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) Tahun 2024, yang menegaskan komitmen NU dalam memperjuangkan pemenuhan hak-hak dasar warga, termasuk hak atas perlindungan sosial yang adil bagi pekerja sektor informal dan kelompok rentan.
Gus Yahya menambahkan, model kerja sama semacam ini bukan hal baru bagi PBNU. Sebelumnya, NU juga berperan sebagai jembatan akses berbagai program pemerintah, salah satunya dalam program kehutanan sosial yang telah mendistribusikan sekitar 400 ribu hektare lahan kepada masyarakat petani.
“Berbagai fasilitas dan program pemerintah sebelumnya juga berhasil kita jembatani agar lebih mudah diakses warga. Ini merupakan komitmen PBNU untuk terus hadir dan berperan di tengah masyarakat dan bangsa,” katanya.
(Anisa)