Alhamdulillah, Ketum PBNU dan Rais Aam Duduk Semeja Ahiri Konflik

0

RISALAH NU ONLINE, KEDIRI – Alhamdulillah, ahirnya hari ini Kamis siang (25/12/25), Ketua Umum PBNU, Gus Yahya, dan Rois ‘Aam KH. Miftahul Ahyar bertemu di Lirboyo memenuhi undangan KH. Anwar Mansur di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur.

Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Rais Aam KH Miftachul Akhyar duduk semeja dengan salah satu Mustasyar PBNU yakni KH Ma’ruf Amin.

Pertemuan yang memberi harapan dan menyejukan semua yang menyaksikan saat yang sangat dinanti oleh jutaan warga Nahdliyyin di mana pun berada untuk mengakhiri konflik.

Pertemuan pun bersambung dengan Rapat Konsultasi antara Syuriah dan Mustasyar di Ndalem Ponpes Lirboyo yang diasuh duet KH Anwar Manshur dan KH A Kafabihi Mahrus itu.

Acara silaturahim ini merupakan tindak lanjut dari serangkaian pertemuan para Kiai Sepuh dan Mustasyar sebelumnya, yaitu di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso (30 November 2025), Pondok Pesantren Tebuireng (6 Desember 2025), dan Musyawarah Kubro di Pondok Pesantren Lirboyo (21 Desember 2025).

Pertemuan ini dijadwalkan dimulai pada pukul 10.00 WIB dengan agenda utama “Silaturrahim Bersama Mustasyar, Syuriyah dan Sesepuh Nahdlatul Ulama”.

Kehadiran Ketua Umum PBNU dalam forum ini menegaskan kembali komitmennya untuk senantiasa menempuh jalur musyawarah dan islah dalam menyelesaikan dinamika internal organisasi. Gus Yahya berharap, pertemuan ini dapat menjadi momentum untuk menjernihkan suasana dan mencari jalan keluar yang bermartabat demi menjaga keutuhan dan soliditas Nahdlatul Ulama. “Sejak awal, kami selalu membuka pintu dialog. Kehadiran kami di Lirboyo besok adalah bukti konsistensi sikap tersebut. Semoga pertemuan ini membawa berkah dan maslahat bagi kita semua,” tutupnya

Banyak harapan dari warga net dan nitizem. Semoga pertemuan yang menyejukan ini menjadi penanda baik akan arah masa depan NU. Menjadi jalan penerang Islah dan menjadi titik Nadhir untuk mengakhiri segala konflik yang ada di PBNU untuk segera menyambut agenda yang tepat. Memperkuat persatuan dan menyatukan barisan serta Jam’iyyah mengemban amanah , merawat peradaban di masa depan.

Agenda muktamar dipercepat, harlah NU, Halal Hub dan tugas ke NU an mulai pendidikan, ekonomi, sosial, keagamaan dll tentu sudah menyambut di depan mata di ujung pergantian tahun 2025 ke 2026.

(Aji Setiawan).

Leave A Reply

Your email address will not be published.