RISALAH NU ONLINE, BAWEAN – Jum’at (22/3), Universitas Islam Malang (Unisma) sukses melaksanakan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Pulau Bawean. Workshop yang bekerjasama dengan PC LP Ma’arif Bawean ini salah satunya disampaikan oleh Rektor Unisma, Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si. Prof. Maskuri memaparkan empat hal dalam peningkatan mutu pendidikan Ma’arif Bawean.
Rektor juga mendorong pada Guru Ma’arif agar melakukan rihlah ilmiah demi melakukan perubahan di masa mendatang.
“Era teknologi informasi bisa melakukan adopsi dan adaptasi yang sangat cepat untuk melihat konsep pendidikan yang ada di negara maju. Lakukan rihlah ilmiah sekaligus untuk melihat langsung bagaimana pendidikan dikelola dengan baik,” ucap Prof Maskuri.
Menurutnya, pendidikan saat ini harus ditargetkan untuk memenuhi target SDGs (Sustainable Development Goals). Empat pilar pengembangan pendidikan, yaitu (1) Pemerataan pendidikan; (2) Perluasan pendidikan; (3) Mutu pendidikan; dan (4) Relevansi dan penjaminan mutu pendidikan.“Contohnya, kami (Unisma) telah melakukan lompatan memajukan pendidikan. Unisma hadir di seluruh daerah Nusantara. Unisma bertugas dan bertanggung jawab untuk melakukan pemerataan mutu pendidikan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Prof Maskuri memandang, mutu pendidikan tidak boleh hanya di Jawa tetapi di seluruh wilayah Indonesia. Jika setiap satuan pendidikan bermutu maka Perguruan Tinggi akan lebih muda mengarahkan generasi berikutnya.
Pemerataan mutu pendidikan dapat diupayakan dengan rihlah ilmiah peningkatan mutu pendidikan. Dengan cara membangun imajinasi maka akan melahirkan kreativitas dan inovasi.
“Boleh gunung tidak terlalu tinggi tapi didalamnya ada dewa-dewa besar. Boleh danau tidak terlalu dalam tapi didalamnya ada naga-naga besar,” kata Maskuri menutup, di hadapan guru Maarif.
Selanjutnya Workshop IKM disampaikan oleh Prof. Drs. H. Junaidi Mistar, M.Pd., Ph.D. sekaligus Wakil Rektor bidang Akademik dan Kerjasama. Prof. Jun menyampaikan pentingnya memahami landasan hukum IKM agar bisa memahai IKM secara komprehensif.“Pahami implementasi kurikulum melalui pemahaman secara komprehensif dari produk hukum
dari Kemenristek Dikti. Pahami standar lulusan, standar isi, standar proses dan lain-lain agar kita bisa memahami secara komprehensif,” ungkapnya.
Ketua PC LP Ma’arif Bawean, KH. Ali Syubhan, menyampaikan bahwa dengan workshop ini Lembaga Pendidikan di Bawean memiliki tekad untuk melakukan lompatan pendidikan. Dia berterima kasih kepada Unisma Malang.
“Terimakasih pada Unisma Malang yang dihadiri langsung oleh Rektor dan Wakil Rektor serta rombongan bertekad untuk melakukan lompatan-lompatan perubahan pendidikan. Kami berkomitmen untuk melakukan kemajuan pendidikan di Bawean,” ujar Gus Ali.
Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab dengan dialog. Kegiatan ini akan berlangsung secara berkelanjutan melalui sistem daring agar pemahaman komprehensif tentang IKM ini dapat tercapai dengan baik Sebelumnya, berbagai agenda dilakukan di pulau baweam Antara lain, Antara lain, Diklat Kurikulum Merdeka Belajar untuk guru dan kepala sekolah/madrasah, silaturahim dengan Rois Syuriah PCNU Bawean, Studium General tentang Kepemimpinan Pendidikan Transformatif guna membangun peradaban, Temu Alumni Unisma dan Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng (IKAPETE), Pengajian memperingati Isra Mikraj, Safari Pondok Pesantren dan MoU Unisma dengan STAIHA Bawean. (rls)