60 Santri Cilik Program Holiday Pesantren Buahkan Karya Antologi “Aku Santri Cilik”  

1

RISALAH NU ONLINE, MALANG – Sebanyak 60 anak-anak usia 8-15 tahun mengikuti program Holiday Pesantren for Kids untuk mengisi liburan sekolah. Kali ini, program Holiday menghasilkan karya antologi berjudul “Aku Santri Cilik”. Antologi tersebut telah terbit pada Kamis (4/7/2024) bertepatan dengan hari terakhir program Holiday Pesantren yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Darun Nun, Malang, Jawa Timur pada (1-4/7/2024).

Menurut pengasuh PP. Darun Nun, KH. Halimi Zuhdy menjelaskan bahwa kegiatan ini mendapatkan apresiasi besar dari para wali santri. “Bahkan, banyak wali santri yang kaget karena baru empat hari anak-anak mondok dalam program ini tetapi sudah bisa menghasilkan karya tulisan mereka dengan bahasa yang bagus,” kata sosok yang juga merupakan Ketua RMI NU Malang tersebut.

 

Ia juga menjelaskan bahwa di dalam rangkaian kegiatan ini, anak-anak memang diwajibkan untuk mengikuti kegiatan literasi berupa membaca dan menulis. Dalam giat literasi ini, anak-anak merasa asyik dan tidak mengalami kendala karena pengkondisian yang dilakukan oleh pembina.

 

“Waktu untuk menulis dalam empat hari itu hanya sekitar 2 jam saja. Tetapi, sebelum tidur kita kumpulkan tugas-tugasnya. Dalam hal ini, peran pendamping luar biasa.”

 

Pada saat mengikuti program, anak-anak tidak diperkenankan membawa gawai seperti HP dan laptop atau mengakses internet.

 

“Tidak ada alat apa pun. Karya tulisan mereka murni dari hasil pikiran mereka, murni dari ide dan tadabbur mereka. Pengkondisian menciptakan lingkungan menulis ini yang urgent sebetulnya,” jelas Halimi.

Karya Antologi

Karya Antologi Aku Santri Cilik ini telah dicetak dan dibagikan kepada seluruh peserta. Tak hanya dari Malang, peserta yang mengikuti program ini berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur seperti Gresik, Surabaya, dan Banyuwangi.

 

Program ini dirancang untuk pembentukan karakter dan penguatan identitas keislaman dengan pembiasaan kegiatan di pesantren. Selain melakukan kegiatan ibadah swcara berjamaah, anak-anak juga diajak untuk menggunakan bahasa Arab dan Inggris dalam kegiatan sehari-hari.

 

Program Holiday Pesantren pertama kali dilaksanakan pada liburan sekolah tahun 2023. Ke depannya, program ini akan dilaksanakan secara rutin pada waktu liburan karena antusiasme pendaftar yang tinggi.

 

“Sebelumnya, kami batasi hanya 40 peserta. Namun, banyak orang tua murid yang masih ingin anaknya ikut dalam program ini. Akhirnya Holiday Pesantren 2024 ini diikuti oleh 60 peserta yang dibagi dalam kelompok kecil berisi 5 orang dengan 1 pembina yang telah lulus S1 dan S2,” jelas Halimi.

 

Ia berpesan kepada seluruh santri cilik untuk terus melanjutkan kebiasaan-kebiasaan di pondok seperti tahajud, duha, dan membaca Al Quran. Serta terkait dengan pembiasaan, ia berpesan agar anak-anak selalu berperilaku dan bertutur kata yang sopan dan baik terutama kepada orang tua.

 

Ia berharap semoga kegiatan ini bisa menjadi program perkenalan kepada anak-anak bahwa pesantren itu indah, asyik, dan menyenangkan, serta tidak ada pembullyan di dalamnya. (Ekalavya)

1 Comment
  1. Darun Nun says

    Alhamdulillah. Ulasan yang menarik

Leave A Reply

Your email address will not be published.