RISALAH NU ONLINE, KARAWANG – LAZIS PBNU memberikan bantuan kepada anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang menjadi korban pengeroyokan orang tak dikenal di Karawang, Sabtu lalu. Penyerahan bantuan diserahkan pada Selasa (13/8/2024).
Wakil Ketua LAZISNU PBNU, Qohari Cholil, menyampaikan bahwa bantuan berupa uang diberikan langsung oleh Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Banser, Hasan Basri Sagala.
Qohari Cholil juga menyampaikan bahwa bantuan yang diberikan oleh LAZISNU berupa support dana senilai 5 juta. “Karena lukanya tidak terlalu parah dan tidak opname, LAZISNU memberikan support sebesar 5 juta,” terangnya.
Dia juga menyampaikan, korban merupakan Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Banser Bekasi, Ao Mauludin, yang sedang melakukan pengawalan terhadap kiai. “Dia anggota Satkorcab Banser Bekasi yang melakukan pengawalan kiai ke Karawang dan Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Karawang,” jelasnya.
Pengurus NU Karawang, Ahmad Ruchyat Hasby mengungkapkan kronologi pengeroyokan yang menyasar rombongan kiai dan Banser di Karawang. Belakangan diketahui tokoh NU yang menjadi korban amukan massa tak dikenal ini adalah KH Ihsanudin Al Baedowi, selaku Rais Syuriyah MWCNU Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, serta Banser Bekasi dan Pengasuh Pesantren Manbaul Ulum Karawang, KH Asep Syarif. Ruchyat, yang akrab disapa Kang Uyen, mengatakan bahwa kejadian ini bermula saat rombongan hendak menuju lokasi pengajian di Pondok Pesantren Al Baghdadi.
Tetapi, dalam perjalanan, rombongan tersebut berhenti sejenak di Pesantren Mambaul Ulum Rengasdengklok, jaraknya hanya sekitar 1 kilometer dari lokasi pengajian. Baca Juga Soal Penyerangan Kiai NU di Karawang, Gus Yahya Instruksikan Semua Pihak Tahan Diri, Percaya Proses Hukum Setelah itu, rombongan melanjutkan perjalanan.
Namun, di tengah jalan, rombongan ini tiba-tiba dihadang oleh sekelompok orang tak dikenal sebelum tiba di Pesantren Al Baghdadi. “Pukul 21.00 WIB, rombongan keluar dari Pesantren Manbaul Ulum dan di tengah jalan dihadang oleh 5 sepeda motor berpelat B. Tak lama kemudian, ratusan orang menyusul pengendara motor tersebut.
Mereka mengenakan jaket almamater bertuliskan Majelis Al Bahar,” ujar Ruchyat kepada NU Online, Rabu (10/8/2024). “Rata-rata sepeda motor tersebut berpelat B, yang menunjukkan bahwa mereka kemungkinan bukan berasal dari Karawang. Indikasinya, mereka datang dari Cikarang, Bekasi. Yang dihadang adalah mobil Kiai Ihsan dari Cikarang, yang di belakangnya terdapat logo Banser dan NU,” imbuh Ruchyat. (hud/rls)