RISALAH NU ONLINE, Banjarmasin – Gerakan Pemuda Ansor Kalimantan Selatan sukses menggelar pembukaan Konferensi Wilayah (Konferwil) di Banjarmasin, yang menjadi momentum penting dalam menentukan arah gerakan pemuda Nahdlatul Ulama (NU) di wilayah ini.
Tema Konferwil ke-15 Gerakan Pemuda Ansor Kalimantan Selatan, “Penguatan Pondasi Kader Menuju Kemandirian Organisasi,” mencerminkan fokus penting untuk memperkuat fondasi organisasi agar mampu berdiri mandiri dalam menghadapi tantangan di era saat ini. Tema ini menekankan perlunya memperkuat kaderisasi sebagai upaya untuk memajukan dan mempertahankan keberlanjutan organisasi.
Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Kalimantan Selatan, H. Teddy Suryana, secara langsung menyentuh aspek ini dengan menjelaskan bahwa penguatan pondasi kader menjadi langkah pertama menuju perbaikan organisasi secara keseluruhan. Ia menegaskan bahwa tanpa pondasi kader yang kuat, sulit bagi organisasi untuk mencapai kemandirian yang diinginkan.
“Memiliki keinginan agar dapat bersama sama melakukan penataan organisasi ini ke arah yang lebih baik, makanya kami mengambil tema penguatan pondasi kader menuju kemandirian organisasi,” katanya dalam sambutan di Asrama Haji Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (30/9/24).
Sambutan dari Ketua Tanfidziyah PWNU Kalimantan Selatan, KH Muhammad Thambrin, memberikan dimensi tambahan dengan menyoroti tantangan yang dihadapi kader dalam menghadapi arus informasi tak terbatas dari media sosial. Menurutnya, penguatan akidah dan moral harus menjadi prioritas utama, khususnya bagi Banser dan Ansor, yang berfungsi sebagai benteng pertahanan NU dan moral masyarakat.
“Penguatan kader harus menjadi prioritas. Jadi sekarang ini penguatan akidah dan moral (bagi) Banser dan Ansor (itu) terdepan, apalagi suasana medsos yang tidak ada batasan ini,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum PP GP Ansor, Addin Jauharuddin, memperluas pembahasan dengan menyinggung tentang keragaman model organisasi di dalam GP Ansor, yaitu Ansor, Banser, dan Rijalul Ansor. Keberagaman ini, menurutnya, membawa tantangan tersendiri bagi organisasi. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya memperkuat struktur organisasi hingga tingkat ranting.
“Struktur kita perlu kita perkuat sampai ranting. Karena sejatinya struktur satuan-satuan Banser itu adalah ujung tombak organisasi untuk menjaga NU, para Kiai, dan melayani kepentingan masyarakat paling bawah,” tuturnya.
Usai sambutan-sambutan disampaikan, pembukaan Konferwil Kalimantan Selatan secara simbolis resmi dilakukan dengan menabuh rebana oleh Ketua PP GP Ansor, Ketua PW GP Ansor Kalimantan Selatan, Ketua PWNU Kalimantan Selatan, Rais Syuriah PWNU Kalimantan Selatan dan Perwakilan dari Gubernur Kalimantan Selatan.
(Anisa)