Meneruskan Perjuangan Hizbullah, PCNU Bekasi Sukses Gelar Haul Syuhada Hizbullah

0

RISALAH NU ONLINE, BEKASI – Dalam rangka memperingati hari santri Nasional 2024. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bekasi sukses menggelar haul syuhada Hizbullah bersama dzuriyah syuhada Hizbullah.

Haul dipusatkan gedung dan lapangan Hizbullah eks pelatihan para pejuang Laskar Hizbullah masa perang kemerdekaan di Kampung Serang Kongsi Desa Sukadami, Cikarang Selatan, Senin 21 Oktober 2024 malam.

Rangkaian acara diawali pukul 15.30 dengan khotmil Qur’an, Istighosah dan tahlil, santunan anak yatim dan testimoni dzuriyah syuhada Hizbullah. Dan terakhir diisi tausiyah oleh para kiai dan ulama NU.

Hadir para ulama, tokoh dan ribuan warga Nadhliyin dari berbagai penjuru. Hadir pula para dzuriyah Hizbullah, ajengan, jajaran pengurus PBNU, PCNU, MWCNU dan Ranting NU Bekasi, Banom, lembaga NU serta masyarakat umum.

Ketua PBNU Dr. KH. Muhammad Faishal bersyukur bisa menghadiri kegiatan haul para syuhada Hizbullah. Beliau juga mengapresiasi dan menyambut baik rencana PCNU Bekasi dalam membangun sarana pendidikan, ibadah dan membangun museum Hizbullah. ”Perjuangan para syuhada harus di teruskan dan pembangunan segera terwujud, maka Bekasi akan menjadi sentral kebangkitan semangat para pejuang Hizbullah,” pintanya.

Menurut Ahmad Faesal, melalui pembangunan sarana pendidikan, ibadah dan museum Hizbullah, menjadi bukti bahwa para pejuang Hizbullah pada massanya benar-benar nyata. Dan museum Hizbullah menjadi situs sejarah nasional yang harus dilestarikan dan menjadi kebanggan bangsa Indonesia. ”Saya bersyukur museum Hizbullah bisa terwujud,” harapnya.

 

Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Bekasi KH Atok Romli Musthafa (Gus Atok) mengatakan bahwa gelaran haul syuhada Hizbullah bersama dzuriyah syuhada Hizbullah berjalan sukses dan penuh keberkahan. Banyak keluarga syuhada Hizbullah yang hadir, diantaranya keluarga KH Muslich (Pimpinan Laskar Hizbullah Pusat).

Sebagai penghargaan atas jasa-jasanya, Pemerintah Indonesia pada masa Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menganugerahkan Bintang Mahaputera Utama kepada KH Muslich. Hadir pula keluarga KH M. Jamil (Pimpinan Laskar Hizbullah Bekasi) yang diwakili KH Tamam dan para dzuriyah lainnya.

Alhamdulillah, banyak yang hadir daripada dzuriyah syuhada Hizbullah,” ujar Gus Atok usai acara haul syuhada Hizbullah di Kampung Serang Kongsi Desa Sukadami, Cikarang Selatan.

Selain dalam rangka memperingati hari santri Nasional 2024. Kegiatan haul digelar untuk mengenang perjuangan para ulama dan santri yang tergabung dalam laskar Hizbullah dalam mempertahankan kemerdekaan RI. ”Kita juga ingin membangkitkan semangat Hizbullah massa lalu kepada generasi dan santri-santri hari ini,” ungkap eks pengurus LBM PBNU ini.

Gus Atok juga bersyukur lantaran PCNU Kabupaten Bekasi menemukan jejak atau situs perjuangan para Laskar Hizbullah yang berada di Bekasi. ”Tentu ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga NU dan bangsa Indonesia,” tuturnya.

Menurutnya, ada cerita menarik dibalik penemuan tempat latihan laskar Hizbullah. Pada waktu itu, KH Muslich pada tahun 1988, 10 tahun sebelum meninggal. Beliau didampingi putranya Munib Tabahati sempat mencari- cari dimana tempat latihan pasukan Hizbullah. Dan ahirnya KH Muslich yakin bahwa tempat latihan laskar Hizbullah disini (Kampung Serang Kongsi Desa Sukadami).

Atas dasar itulah, lanjut Gus Atok, PCNU Bekasi ingin melanjutkan perjuangan dan cita-cita luhur para pejuang Hizbullah dengan mendirikan pusat pendidikan, sarana ibadah dan museum Hizbullah. ”Jadi, kedepan disini nanti ada SMK Ma’arif NU Taruna Hizbullah, dan tahun depan sudah dibuka pendaftaran baru untuk siswa taruna Hizbullah,” urainya.

Gus Atok berharap, dengan meneruskan cita-cita para pejuang Hizbulllah semoga menjadi wasilah menjadikan para generasi Indonesia yang unggul, berprestasi dan mempunyai semangat juang dalam mempertahanakan NKRI dan mengisi kemerdekaan seperti pejuang Hizbullah.

 

 

 

Rutinan Haul Hizbullah dan Partisipasi

Kedepan, PCNU Bekasi akan menggelar haul syuhada Hizbullah menjadi tradisi dan rutinan haul dalam setiap tahun yang jatuh setiap tanggal 21 Oktober. ”Insyallah tahun depan (2025) kita akan gelar haul akbar syuhada Hizbullah yang lebih besar dan bermakna,” tegas Gus Atok.

Bukan saja para dzuriah Hizbullah yang akan diundang, melainkan seluruh dzuriyah pasukan Hizbullah akan dihadirkan. ”Jadi setiap tanggal 21 Oktober malam puncak hari santri nasional, akan ada haul besar syuhada Hizbullah,” urai Gus Atok.

Diketahui, pembangungan gedung Hizbullah sudah 30 persen berjalan. Gedung Hizbullah merupakan tanah wakaf dari keluarga besar H. Jamil diwakili oleh Kiyai Tamam diserahkan kepada PBNU kemudian PBNU menyerahkan kepada PCNU Kabupaten Bekasi untuk dikelola. Bagi warga NU dan masyarakat luas yang ingin berpartisipasi dan membantu pembangunan bisa menghubungi panitia pembangunan atau bisa transfer langsung ke rekening pcnu Kabupaten Bekasi 7277998879 Bank Syariah Indonesia (BSI) a.n PCNU Kabupaten Bekasi QQ Pembangunan.

 

 

Sejarah Pelatihan Laskar Hizbullah

Menjelang kemerdekaan, Indonesia mengalami gejolak untuk melepaskan diri dari penjajahan. Di awal-awal 1945, mulailah dibuka pelatihan Laskar Hizbullah. Pelatihan tersebut diadakan oleh Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) yang ketika itu dinakhodai KH Hasyim Asy’ari.

Dalam film Sang Kiai, terdapat satu adegan pelatihan Laskar Hizbullah dan ditulis keterangan pelatihan itu dilakukan di Perkebunan Karet Cibarusah, yang ketika itu masih masuk wilayah Bogor. Kini, Cibarusah adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Bekasi.

Pelatihan Laskar Hizbullah di Cibarusah yang diselenggarakan pertama kali pada 28 Februari 1945 itu diikuti oleh sekitar lima ratus pemuda dan santri. Setiap Pesantren se-Jawa dan Madura mengirim lima orang utusan untuk mengikuti pelatihan.

Pertanyaannya, kenapa pelatihan Laskar Hizbullah itu tidak dilaksanakan di Jawa Timur saja? Salah satunya adalah karena lokasi Cibarusah yang strategis dan dekat dengan Pusat Pemerintahan militer Jepang.

Selain itu, lantaran di Cibarusah itu ada KH Raden Ma’mun Nawawi atau yang akrab disapa Mama Cibogo (Cibogo adalah nama kampung di Cibarusah) yang secara emosional dekat dengan KH Hasyim Asy’ari.

Mama Cibogo merupakan santri di Pesantren Tebuireng, Jawa Timur, yang diasuh langsung oleh KH Hasyim Asy’ari, pada 1936. Ia juga merupakan teman sejawat dari KH Wahid Hasyim, putra Pendiri Nahdlatul Ulama.

Majalah Tempo edisi 18 April 2011 yang dikutip di dalam buku tersebut menggambarkan adanya fakta perjuangan heroik Laskar Hizbullah itu. Sekitar lima ratus pemuda Laskar Hizbullah berkemeja dengan celana tanggung biru berbaris keluar dari barak-barak anyaman bambu.

Para calon pejuang kemerdekaan itu bersiap mengikuti upacara pembukaan latihan Laskar Hizbullah di Kampung Cibogo, Cibarusah, Bekasi. Pada pembukaan pelatihan itu, hadir Ketua Muda Masyumi KH Wahid Hasyim yang menjadi salah satu penggagas pembentukan Laskar Hizbullah tersebut.

Ide membentuk Laskar Hizbullah ini mencuat kala Jepang mengubah strategi setelah terdesak oleh pasukan sekutu. Sebelumnya, Perdana Menteri Kuniaki Koiso pada September 1944 mengobral janji termasuk memberi kemerdekaan.

Karenanya, Laskar Hizbullah merupakan gabungan keinginan pemerintah Jepang dan ulama, ketika itu. Dalam pelatihan di Cibarusah itu, laskar tidak hanya berlatih soal perang. Pada malam harinya, mereka juga mengaji dengan ulama seperti KH Mustafa Kamil dari Singaparna, Jawa Barat, dan belajar soal bahan peledak kepada KH Abdul Halim.

Setelah latihan selama tiga bulan, pasukan Laskar Hizbullah diperkenankan untuk pulang ke daerah masing-masing untuk membuat pelatihan serupa. Mereka ditugaskan untuk melatih milisi di daerah asal yang beranggotakan para santri dan pemuda. Di Surabaya, misalnya, yang kemudian terjadi perang pada 10 November 1945 merupakan daerah yang paling banyak alumni pelatihan dari Cibarusah. (huda).

Leave A Reply

Your email address will not be published.