Nguri-nguri Tradisi, Adat Nyewu Dinten Kewafatan

0

RISALAH NU ONLINE, PURBALINGGA – Sudah menjadi tradisi masyarakat Islam Indonesia khususnya warga NU menyelenggarakan pembacaan Al Quran, Tahlil, Tasbih, Tahmid, Shalawat dan berbagai dzikir dalam rangka menghadiahkan pahala kepada orang yang sudah meninggal dunia (wafat).

Seperti, tradisi dari mulai nujuh hari, empat puluh hari, seratus hari hingga seribu hari.Perbuatan ini telah menjadi tradisi dan bermanfaat bagi peziarah dan diziarahi.

Pada Kamis malam Jumat bertepatan tanggal 14 November 2024 / 12 Jumadal Ula 1446, selepas shalat Maghrib berjamaah di rumah alm Bapak Martaji (RT 03 RW 02, Desa Cipawon, Kec Bukateja Kab Purbalingga Jawa Tengah, digelar 1000 hari peringatan wafatnya alm Ny Rukiyah (istri alm Martaji).

Sebelum sholat sunnah Rohmat, Ustadz Ajid (Kayim dusun Kembaran desa Cipawon) menyampaikan tentang pentingnya sholat berjamaah dan tentang pemberian makanan dalam tradisi peringatan kematian. Adatipun (tradisi) tentang pemberian makanan dan minuman dalam adatiyah, semampunya dalam hal shodaqohan.

Namun jangan sampai beban dalam fikiran tengah kesripahan. Mampu tidak masalah, berfikirnya gantian (du’a bi du’a atau saling mendoakan) . ”Jangan sampai terjadi kesenjangan sosial. Intinya dalam hal shodaqohan, semampunya, jangan sampai hal seperti ini menjadi beban kita sekalian,” pesan Ustadz Ajid.

Setelahnya sholat Rohmat (Sunnah Tahlil) yang mana niatnya adalah Usholi sunnatal mutlak ila ruhi (almarhumah) dan bacaan rokaat pertama serta kedua yakni Fatihah, Kursi, At Takatsur 11x, QS Al Ikhlas 1x, QS Al Alaq 1 x, QS An Nas 1x dan QS al Ikhlas 1x.

Lepas sholat kerohmatan, digelar tahlil dan doa penutup makan bersama hingga jelang sholat Isya. (Aji Setiawan).

Baca Juga :  PC Muslimat NU Lampung Tengah Gelar Pelatihan Kepemimpinan  
Leave A Reply

Your email address will not be published.