RISALAH NU ONLINE, SURABAYA – Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar (Kiai Miftach) menyampaikan bahwa semangat zuhud dan jihad adalah fondasi para muassis dalam mendirikan serta mengembangkan jam’iyah NU.
“Di saat Harlah semacam ini kita bisa memberi sebuah langkah perbuatan, menyematkan, menorehkah amalan-amalan yang muncul dari jihad dan zuhud, keistiqomahan kita ini,” ujar Kiai Miftach dalam taujihat yang disampaikannya pada Kick-off Harlah ke-102 NU di Gedung PWNU Jawa Timur, Kamis (16/1/2025).
Berdasarkan kezuhudan dan semangat jihad para muassis NU, Kiai Miftach mengajak kepada seluruh pengurus NU dari tingkat pusat hingga ranting untuk terus meneladani keistiqomahan para muassis dalam mengembangkan NU.
Keberadaan NU beserta pencapaian saat ini tidak terlepas adanya kekurangan organisasi yang lahir pada tahun 1926 lalu. Sehungga Kiai Miftach mengimbau pengurus agar upaya-upaya pembenahan khidmah harus terus dilakukan.
“NU sudah sedemikian menjagad raya, tinggal penyempurnaan-penyempurnaannya,” tegasnya.
Kiai Miftach menegaskan, tidak ada perjuangan yang luput dari rintangan. Rais Aam PBNU itu mengutip surat Hud ayat 120 sebagai ibrah etos perjuangan para nabi terdahulu yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW.
Kiai Miftach mengatakan, kesempatan berkhidmat bagi para pengurus NU di tingkat apa pun merupakan nikmat yang harus disyukuri. Pasalnya, dalam momentum harlah NU tiap pengurus dapat berlomba-lomba berkontribusi untuk melakukan dan menebarkan amal saleh.
Agenda Kick off Harlah ke-102 yang mengusung tema Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat itu dihadiri oleh Mustasyar PBNU sekaligus Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH Anwar Manshur, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf beserta jajaran, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur KH Abdul Hakim Mahfudz beserta jajaran, Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta ratusan peserta lainnya. (Ekalavya).