Pondok Pesantren Nurul Huda, Setu, Bekasi  Wadahnya Atlit Pencak Silat Pagar Nusa Meraih Prestasi

0

Pondok Pesantren dikenal sebagai “gudangnya prestasi santri” lantaran lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia ini memang banyak melahirkan generasi santri-santri berprestasi dalam berbagai bidang agama, akademik, seni, dan olahraga, baik tingkat nasional maupun Internasional.

Prestasi santri membuktikan capaian yang luar biasa dan menunjukkan keberhasilan Pondok Pesantren dalam membentuk santri yang unggul dan berkarakter. Salah satunya adalah Pondok Pesantren Nurul Huda (NH) Setu yang terletak di Jalan Setu Kojengkang, Kampung Sawah, Desa Cikarageman, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi.

Sejak 2003, dalam bidang Pencak Silat Pagar Nusa, Ratusan santri NH telah sukses mengukir prestasi membanggakan dan berhasil menjuarai berbagai event dan perlombaan, baik event tingkat nasional dan Internasional.

Event terbaru, 11 santri NH telah berhasil menggapai sukses dan menjadi juara meraih medali pada Kejuaraan Pencak Silat Bhayu Manunggal Championship (BMC) 2025 yang digelar Kementerian Kebudayaan RI bersama Pelopor Pencak Silat Indonesia (POPSI) Bhayu Manunggal di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta pada 20 – 22 Juni 2025.

Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon secara resmi membuka Kejuaraan BMC 2025. Ia menegaskan pencak silat merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia yang telah mendapat pengakuan UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia. Ia menekankan pencak silat tidak hanya sebatas olahraga atau seni bela diri, tetapi juga merupakan cerminan nilai luhur seperti keberanian, kedisiplinan, sportivitas, kerendahan hati, dan semangat persatuan.

Apresiasi Prestasi

Pengasuh utama Pondok Pesantren NH, KH. Atok Romli Musthofa (Gus Atok) bersyukur dan sangat mengapresiasi kerjakeras pelatih, official, wali murid dan atlit santri dalam berlaga dan berhasil menjadi juara. ”Alhamdulillah, kami bersyukur prestasi ini sungguh luar biasa dan sangat membanggakan,” ujarnya kepada Majalah Risalah NU saat di konfirmasi, Selasa 24 Juni 2025.

Menurutnya, prestasi ini akan menjadi motivasi kepada seluruh santri untuk mengembangkan diri khususnya dalam bidang pencak silat Pagar Nusa. “Pesantren NH menjadikan pencak silat Pagar Nusa sebagai satu-satunya wadah pencak silat yang dibimbing langsung oleh pelatih Pagar Nusa,” ungkapnya.

Terkait apresiasi santri yang menjadi juara, Gus Atok memastikan bahwa pihak yayasan pasti akan memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para atlit yang sudah mengharumkan nama baik NH. Namun, apresiasi dalam bentuk beasiswa atau model lainnya masih akan diputuskan dalam rapat besar yayasan. “Memang ada apresiasi nanti saya cek lagi,” tuturnya.

Sementara itu, Pelatih Pencak Silat Pagar Nusa Nurul Huda Ustadz Syukron Makmun berharap, prestasi dan kemampuan para atlit pencak silat Pagar Nusa NH terus meningkat dan meraih prestasi yang membanggakan di setiap even nasional maupun Internasional. “Kami terus berusaha dan berlatih keras agar para atlit selalu menjadi yang terbaik,” ungkapnya.

Meskipun pada even BMC banyak atlit yang gugur, dibandingkan pada even sebelumnya. Namun tidak menjadi penghalang bagi atlit untuk bangkit dan meraih mimpi juara. Menurutnya, pada 10 Juli 2025 nanti akan ada gelaran even Internasional. Ia pun menargetkan atlit NH banyak yang juara. “Persiapan di matangkan, waktu pembinaan lebih dilonggarkan dan apresiasi, Insyallah juara lagi,” harapnya.

Komitmen NH 

Pondok Pesantren Nurul Huda berkomitmen mencetak generasi yang Islami, berwawasan luas, serta mampu menghadapi tantangan zaman global. Pesantren berdiri di atas tanah seluas dari 2 hektar (20.400 m2) hingga kini terus eksis dan berkembang pesat. Program pendidikan formalnya meliputi Madrasah Diniyyah Awwaliyyah (MDA), Raudlotuul Athfal (RA Bunga Bangsa), Madrasah Ibtidaiyyah (MI Nurul Huda), Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Nurul Huda, Madrasah Aliyah (MA) Nurul Huda dan SMK Insan Nasional, jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) dan Teknik Sepeda Motor (TSM).

Sedangkan program pendidikan nonformalnya meliputi, diniyah pondok pesantren, pengembangan kitab kuning, tahfidzul quran, pembacaan manaqib dan diba’, muhadharah, ziarah wali, dan sebagainya. Serta kegiatan tilawati, yasinan, tahlilan, dan istighasah.

Sementara lulusan pesantren NH suskses dan berhasil masuk PTN favorit seperti: UI, UNJ, UGM, UIN, UNAIR, UNES, IPB, UPI, dan Universitas-universitas di luar negeri. Begitu pula para alumninya banyak menjadi orang sukses dengan berbagai alih profesi, dari mulai guru, kiai, hakim, PNS, TNI, Polri dan berbagai jabatan lainnya. (hud).

Leave A Reply

Your email address will not be published.