RISALAH NU ONLINE, NTB – Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Nusa Tenggara Barat (PWNU NTB), Prof. Masnun, mengingatkan pentingnya kader-kader NU untuk memberikan perhatian serius terhadap isu kekerasan perempuan dan anak.
Hal tersebut disampaikan saat memberikan sambutan pada Pelatihan Manajemen Pendampingan dan Penanganan Kasus untuk LKP3A dan petugas layanan, yang digelar Tim Program INKLUSI (Lakpesdam NU NTB dan PC Fatayat NU) di Fizz Hotel Mataram, 6–8 Agustus 2025.
“Saya memiliki cukup banyak pengalaman terkait isu ini. Tulisan-tulisan saya cukup banyak membahasnya. Saya juga pernah aktif di Lembaga Studi Perempuan dan Anak (LSPA) sewaktu masih di Jogja, serta banyak melakukan advokasi dan kajian terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak. Jadi saya cukup memahami isu ini,” ungkap Prof. Masnun dalam keterangan resmi yang diterima Risalah NU, Senin (11/8/2025).
Dari pengalaman tersebut, ia mengaku banyak belajar tentang kompleksitas isu ini dan pentingnya terlibat dalam upaya pencegahan serta penanganannya. Karena itu, Prof. Masnun berharap kader-kader NU dapat memberikan literasi dan edukasi kepada masyarakat terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak. Upaya ini, katanya, bisa dilakukan melalui masjid, mushola, sekolah, madrasah, majelis pengajian, majelis ta’lim, maupun ruang publik lainnya.
“Meskipun cukup sulit untuk menghilangkannya, minimal kita bisa berkontribusi mengurangi kasusnya. Itu pun butuh ijtihad, ikhtiar, dan jihad yang luar biasa karena konstruksi sosial masyarakat kita masih belum terbiasa dengan isu-isu semacam ini. Inilah kontribusi positif dan langkah paling nyata yang dilakukan sahabat-sahabat di Lakpesdam maupun Fatayat NU,” ujar Rektor UIN Mataram yang baru terpilih kembali ini.
Lebih lanjut, Prof. Masnun menyoroti maraknya kasus kekerasan di NTB, baik di sekolah, pondok pesantren, maupun di lingkungan masyarakat. Menurutnya, kader-kader NU harus hadir untuk memberikan literasi, membuat mitigasi, dan mengadvokasi isu ini. “Kader NU harus hadir sebagai teman atau pendamping membantu menyelesaikan masalah ini,” pungkasnya.
(Anisa)