Lakpesdam PBNU Luncurkan Program Penguatan Pelindungan PMI Berbasis Komunitas

0

RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LAKPESDAM PBNU) akan menjalankan Program Penguatan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Berbasis Komunitas selama 1 tahun ke depan.

Program hasil kerja sama antara Lakpesdam PBNU dengan The Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH/Federal Republic of Germany ini akan mendampingi 52 desa, di 10 kabupaten, 7 Provinsi.

Kickoff kegiatan telah dilakukan di Jakarta, pada Senin (28/9/2025), Wakil Ketua Lakpesdam PBNU, Muhammad Syauqillah, saat memberikan sambutan di pembukaan Pertemuan Koordinasi Nasional dan Orientasi Tim Program menyampaikan“Indonesia sangat berpotensi meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia, terutama warga NU yang masih banyak perlu ditingkatkan kapasitas soft skill dan hard skillnya. Dan ini sejalan dengan visi PBNU dalam memberdayakan warga NU.

Dalam sambutan lain, disampaikan oleh Makhdonal Anwar, perwakilan dari GIZ bahwa Kedutaan Jerman melihat Indonesia dengan jumlah penduduk penganut agama Islam terbesar yang mampu memberi sumbangsi pertumbuhan pembangunan manusia.

“Program kita adalah bagaimana memberdayakan desa dan masyarakatnya sehingga kuat kapasitasnya. Untuk projek ini bukan hanya kerjaan KP2MI semata namun juga bekerja sama dengan NU. Kita menyampaikan apresiasi bahwa Jerman beberapa tahun yang lalu mulai melihat aspek keagamaan untuk mempercepat proses pembangunan. Religioun for development. Jerman juga mengisi dialog lintas aktor di dunia, melihat pertumbuhan agama Islam dan pertumbuhan jumlah penduduk warga Jerman yang semakin meningkat dan bahwa justru agama dianggap sebagai variable mempercepat pembangunan”. Makhdonal Anwar, Cooperation Area: Special Assignment Centre for Migration and Development Implementation Manager (DV) GIZ.

Untuk menunjang keberlangsungan keamanan, dan keselamatan pekerja migran, penguatan sosialisasi harus terus digaungkan untuk menghindari hal-hal yang bahaya dan dapat menimbulkan kerugian besar.

“ Isu Pekerja migran ini salah satunya adalah data. Data yang ada di Sisko P2MI ada 5 juta lebih. Bulan lalu saya bertemu Deputi administrasi sebenarnya berapa jumlah warga kita yang bekerja di luar negri? Hanya 1,7 juta. Cumu 13 persen yang ada di Sisko. Artinya 87 persen orang yang berangkat ke luar negeri, berangkat dengan unprosedural atau illegal. Tugas dari Desa Migran Emas, melakukan pendataan berapa warganya yang ke luar negeri”. Menurut Dr. Muh. Fachri, S.STP., M. Si—Ditjen Pemberdayaan KP2MI.

Dan sejalan dengan pendapat Sesditjen Penempatan KP2MI bahwa keselamatan Pekerja Migran Indonesia harus dipastikan, mulai dari keberangkatan, penempatan sampai kepulangan.

“ Tugas dari Ditjen penempatan, kalau dari urutan organisasinya diurutannya sempurna. Ditjen promosi ini diawali dengan peluang-peluang, peluang yang diterima, dilindungi dan yang terakhir diberdayakan”. Tutur Mocharom Ashadi, S. Ag, Sesdirjen Penempatan KP2MI.

Asrul Raman, Direktur Eksekutif Lakpesdam menyampaikan harapan dari jalannya program ini agar para penggerak dan aktivis NU yang terlibat dalam program untuk tidak sekadar mengerjakan proyek semata, tetapi juga menjadikan proyek ini sebagai program untuk penguatan warga NU di desa-desa dan menjadi ruang konsolidasi organisasi.

Pertemuan koordinasi nasional dan orientasi Tim Program P3MI BK ini akan berlangsung selama tiga hari, hingga Selasa (29/09/2025). Usai pembukaan ini, dilangsungkan pemaparan materi tentang Desa Migran EMAS (Edukatif, Maju, Aman, Sejahtera) oleh Ditjen Pemberdayaan KP2MI, Dr. Muh. Fachri, S.STP., M. Si, dan materi Kebijakan Migrasi Aman “Pergi Migran, Pulang Juragan oleh Sesditjen Penempatan KP2MI, Mocharom.

Kemudian seluruh rangkaian kegiatan dari pertemuan koordinasi nasional ini akan dilanjut pada Senin dan berakhir pada Selasa siang.

(Anisa/rls).

Leave A Reply

Your email address will not be published.