RISALAH NU ONLINE, JAKARTA – Usai menggelar rangkaian kegiatan peringatan Harlah ke-58 sejak awal November, Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) menggelar malam puncak perayaan di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta pusat.
Ketua Umum Kopri PB PMII, Wulansari Aliyatul Solikhah mengungkapkan bahwa perayaan dengan tema “Perempuan Kuat, Indonesia Hebat” tersebut menjadi momentum konsolidasi nasional untuk memperkuat kepemimpinan perempuan, advokasi penyintas kekerasan, serta integritas kader perempuan PMII di seluruh Indonesia.
Wulan membacakan deklarasi dengan lima komitmen utama gerakan. Kopri se-Indonesia menyatakan sikap melawan kekerasan terhadap perempuan, memperkuat budaya antikorupsi, menegakkan nilai hak asasi manusia dalam pendidikan kader dan advokasi, memperluas kepemimpinan perempuan di seluruh level organisasi, serta membangun Kopri yang profesional dan berintegritas.
“Kami menyatakan bahwa deklarasi ini menjadi pijakan moral dan arah gerakan Kopri ke depan” tegas Wulan pada Rabu (10/12/2025) malam.
Selain deklarasi, acara juga menampilkan beberapa pengisi acara seperti Tama & Aida, Panji Sakti, grup musik Papeda, serta Tari Kembang Kemayoran yang menambah semarak malam puncak harlah.
Wulan juga mengumumkan pemberian 2.000 beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) bagi kader Kopri selama tiga tahun ke depan. Wulan juga mengingatkan bahwa Harlah Kopri jatuh pada 25 November yang bertepatan dengan Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan. Karena itu, keberpihakan pada penyintas menjadi garis utama gerakan Kopri dari masa ke masa. Dalam mewujudkan sikap tersebut, Kopri menghadirkan Mobil Sapa sebagai ruang aman bagi kader dan publik yang membutuhkan pendampingan kasus kekerasan atau pelecehan.
“Kita menolak dan melawan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan. Ini bukan slogan, tapi komitmen gerakan,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Wulan berharap momentum harlah ini memperkuat konsolidasi nilai, integritas, dan keberanian kader perempuan PMII di seluruh Indonesia. “Kami sadar perjuangan ini adalah warisan para pendahulu. Karena itu, kami akan memberikan dedikasi sebaik-baiknya untuk pergerakan ini,” ujarnya.
(Anisa)