Resmi Dibuka, Munas dan Konbes NU 2025 Harapan untuk Kemaslahatan Umat

0

RISALAH NU Online, Jakarta – Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) 2025 resmi dibuka pada Rabu (5/2/2025) di The Sultan Hotel, Jakarta.

Acara ini dibuka secara langsung oleh Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar.

“Dengan ucapan Bismillahi tawakkaltu alallah la haula wala quwwata illa billah, Munas-Konbes pada hari ini yang disenggarakan PBNU tahun 2025 kami nyatakan dibuka,” ujar Kiai Miftach.

Dalam sambutannya, Kiai Miftach menyampaikan harapannya agar hasil Munas dan Konbes dapat menghasilkan keputusan yang konkret, tidak hanya sekadar aturan atau Undang-Undang, tetapi juga berdampak langsung pada kemaslahatan masyarakat, terutama dalam bidang ekonomi keumatan yang perlu lebih diperhatikan.

Kiai Miftach menekankan pentingnya persatuan dan kerjasama antara berbagai pihak untuk membawa Indonesia keluar dari masalah kemiskinan ekstrem. Ia berharap, selain aspek pendidikan dan kesehatan yang terus berkembang, sektor ekonomi keumatan harus lebih mendapat perhatian dalam agenda-agenda NU ke depan.

Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, yang juga turut hadir dalam acara tersebut, mengungkapkan komitmennya untuk mendukung visi pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Gus Yahya menegaskan bahwa PBNU siap bergabung dalam kerja sama dengan pemerintah melalui nota kesepahaman (MoU) yang telah disepakati dengan berbagai kementerian, termasuk Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Kementerian HAM. Gus Yahya juga mengajak seluruh warga NU untuk bersatu padu bekerja keras mewujudkan visi dan misi organisasi.

Selain itu, sejumlah tokoh internasional dan nasional turut menghadiri acara pembukaan Munas dan Konbes ini. Di antara tamu internasional yang hadir adalah Imam Yahya Sergio Yahe Pallavicini dari Italia, Charles Holland Taylor dari Amerika Serikat, serta Prof. Greg Barton dari Australia.

Tokoh-tokoh internasional ini dilibatkan sebagai penasihat istimewa untuk urusan luar negeri PBNU.

Di samping itu, hadir pula beberapa menteri dan pejabat penting, seperti Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Choiri Fauzi, dan Menteri Pemberdayaan Migran Abdul Kadir Karding, yang turut menandatangani nota kesepahaman dengan PBNU.

Munas dan Konbes NU 2025 diharapkan dapat menghasilkan keputusan strategis yang akan memberikan manfaat langsung bagi kemaslahatan umat.

(Ekalavya)

Leave A Reply

Your email address will not be published.