Kepengurusan PBNU 2022 -2027 Resmi di Kukuhkan

0

RISALAHNU – KALTIM – Kepengurusan PBNU Masakhidmat 2022 – 2027 resmi dilantik oleh Rais Aam PBNU, KH. Miftahul Akhyar di Dom, Kalimantan Timur, Senin (31/1).

Rais ‘Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar menyampaikan bahwa adanya pengukuhan pengurus merupakan bentuk recharging energi komitmen spiritual dan jalinan kerja semangat untuk seluruh pengurus PBNU.

“Kepengurusan ini sudah sah setelah Muktamar selesai. Namun agar ada recharging energi komitmen spiritual dan jalinan kerja semangat yang dilakukan, maka diperlukan pembaiatan-pembaiatan,” kata Kiai Miftach saat sambutan

Selanjutnya, Kiai Miftach mengutip ayat Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 269, Yu’til hikmata man yasya’ wa man yu’tal hikmata fa qad utiya khairan katsira (Allah menganugerahi hikmah (pengetahuan yang dalam) pada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi hikmah yang banyak).

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Miftsachussunnah, Surabaya itu, para pengurus PBNU merupakan orang alim yang termasuk dianugerahi hikmah oleh Allah swt sebagaimana disinggung oleh ayat di atas.

Pengukuhan Istimewa

Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf mengungkapkan, pengukuhan yang dilaksanakan pada Senin (31/1) di Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) sangat istimewa. Pasalnya, kegiatan ini bertepatan dengan peringatan Hari Lahir (Harlah) NU ke-96 menurut kalender masehi.

Tetapi kita semua tahu, sambungnya, bahwa warga jamaah Nahdlatul Ulama juga sangat akrab dengan kalender Hijriah. Sedangkan tanggal lahir NU menurut kalender Hijriah adalah 16 Rajab yang pada tahun ini bertepatan dengan 17 Februari 2022.

“Oleh karena itu, kami memutuskan untuk meyelenggarakan upacara pengukuhan ini sebagai bagian dari rangkaian kegiatan peringatan hari lahir Nahdlatul Ulama mulai dari tanggal 31 Januari sampai dengan tanggal 17 Februari atau 16 Rajab yang akan datang,” jelasnya.

Gus Yahya mengajak kepada seluruh jajaran kepengurusan yang baru saja dikukuhkan untuk bekerja dengan nyata.   “Apapun yang kita ungkapkan kata demi kata tidak boleh berhenti hanya sebagai kata-kata. Setiap kata harus menjadi kerja, dan setiap kerja harus membuahkan hasil yang jelas ukurannya,” tandasnya.

Perlu diketahui, kegiatan pengukuhan tersebut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, dan Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 H Jusuf Kalla. Keduanya mengenakan setelan peci hitam, jas, dan sarung. Bedanya, Presiden Jokowi mengenakan jas berwarna abu-abu, sedangkan Wapres Kiai Ma’ruf mengenakan jas warna hitam.

Hadir juga jajaran Kabinet Indonesia Maju, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Puan Maharani, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, dan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor. Selain itu, prosesi pengukuhan ini juga disaksikan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) yang hadir secara langsung di tempat acara, perwakilan dari organisasi masyarakat (ormas) keagamaan, seperti Muhammadiyah, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), dan sebagainya. (hud)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.